Khofifah Beber Kunci Ekonomi Jatim Tumbuh 5% di Kuartal I 2025

Khofifah Beber Kunci Ekonomi Jatim Tumbuh 5% di Kuartal I 2025

Faiq Azmi - detikJatim
Selasa, 06 Mei 2025 13:25 WIB
Gubernur Khofifah Indar Parawansa
Gubernur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Faiq Azmi/detikJatim)
Surabaya -

Ekonomi Jawa Timur terus menunjukkan performa positif. Pada kuartal I 2025, provinsi ini mencatat pertumbuhan 5 persen secara tahunan (year on year), unggul dibanding angka nasional yang masih di bawahnya.

Lapangan usaha pengadaan listrik dan gas menjadi sektor dengan sumbangsih tertinggi perekonomian di Jatim sebesar 10,40%. Sementara untuk PDRB Jatim didominasi oleh industri pengolahan 31,42%, perdagangan 18,70%, pertanian 10,22%, konstruksi 8,49%, dan akomodasi mamin 6,24%.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa membeberkan kunci ekonomi Jatim bisa tumbuh 4,87%, di mana sinergitas antarsemua pihak menjadi kunci pertumbuhan ekonomi di Jatim masih stabil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa yang saat ini memiliki keserupaan, tantangan ekonomi global ini ibarat Thanos, kita bisa kalahkan itu kalau berkolaborasi dan bersinergi bersama," kata Khofifah di Surabaya, Selasa (6/5/2025).

Kolaborasi dengan semua pihak, lanjut Khofifah, sudah dilakukannya sejak periode pertama memimpin Jatim bersama Emil Elestianto Dardak. Semangat kolaborasi yang dijawantahkan antara lain dalam program Misi Dagang. Program ini mempertemukan pelaku ekonomi antardaerah atau provinsi.

ADVERTISEMENT

"Saat mengawali kepemimpinan di Jatim, saya menyisir titik-titik yang menjadi sumber penyumbang ekonomi di Jatim. Perdagangan antarpulau besar sekali perannya. Saya usul kepada kawan-kawan untuk menyelenggarakan misi dagang, pertemukan trader dan buyer," katanya.

Dengan adanya program tersebut, kata Khofifah, menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi di Jatim sekaligus provinsi mitra. Lebih lanjut, Khofifah juga menjelaskan capaian realisasi investasi Jatim dalam 6 tahun terakhir selalu mengalami peningkatan.

Pada tahun 2024, Realisasi Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Jawa Timur pada tahun 2024 mencapai Rp 147,3 Triliun atau meningkat 1,5% dari tahun 2023.

"Saya kira investasi kita dari data sangat positif. Secara nasional capaian investasi kita berkontribusi sebesar 8,6 persen. Ini semua bisa terjadi karena itu tadi, kolaborasi dan sinergi bersama," ucapnya.

Khofifah juga mengajak seluruh kepala daerah untuk bersinergi dan berkolaborasi bersama membangun perekonomian bangsa. Sebab menurutnya, semangat Presiden RI Prabowo Subianto mewujudkan Indonesia Swasembada Pangan hanya akan terjadi bila ada kolaborasi antardaerah.

"Potensi dari alam itu peluangnya sangat besar sekali. Di Jatim saat ini sudah dihasilkan 13 Ton gula per hektar. Sementara nasional baru 5 Ton per hektar. Kalau daerah lain bisa berkolaborasi, mereplikasi apa yang sudah dilakukan oleh Jatim. Insyaallah tahun ini, hitungan saya kita bisa swasembada gula," tegasnya.

"Untuk daging sapi juga sama. Jatim sudah menghasilkan 5 juta ekor sapi potong, tertinggi di Indonesia. Kenapa tinggi karena di Jatim ada Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB). Milik Kementan tetapi lokasinya di Jawa Timur sehingga peternak Jatim memiliki peluang besar belajar teknologi peternakan terutama sapi. Kalau daerah lain belajar di sini, Insyaallah dalam 3 tahun Indonesia bisa swasembada daging," tandasnya.




(faa/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads