Para pedagang di Surabaya mengeluhkan lonjakan harga kelapa di pasar tradisional. Sejak Lebaran hingga awal Mei ini, harga kelapa melonjak drastis hingga Rp 25 ribu per buah, membuat pedagang sambat karena omzet menurun seiring berkurangnya jumlah pembeli.
Harga kelapa di sejumlah pasar tradisional di Surabaya mengalami lonjakan tajam. Kini, harga jual kelapa bisa mencapai Rp 25 ribu per buah, padahal sebelumnya hanya Rp 10 ribu. Kenaikan harga ini membuat para pedagang mengeluh karena jumlah pembeli pun ikut turun.
Salah satu pedagang kelapa di Pasar Menur, Abdul, mengaku kenaikan harga kelapa sudah terjadi sejak menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Nyepi. Ia mengatakan harga kulakan kelapa kini tembus Rp 15 ribu sampai Rp 16 ribu per buah, dari sebelumnya Rp 10 ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Naik, biasanya Rp 10 ribu sekarang Rp 15 ribu sampai Rp 16 ribu per kelapa, itu harga kulakan. Kalau jual ya Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu per kelapa," kata Abdul kepada detikJatim, Kamis (1/5/2025).
Meski harga naik, Abdul mengaku tak tahu pasti penyebab kenaikan tersebut. Yang pasti, sejak momen Lebaran dan Nyepi lalu, harga kelapa belum juga kembali normal.
Omzet Anjlok, Pembeli Berkurang
Kondisi ini juga berdampak pada penjualan di lapaknya. Pembeli yang biasanya membeli kelapa dalam jumlah 3 hingga 5 buah, kini banyak yang tidak membeli sama sekali atau hanya mengambil satu butir.
"Pembeli menurun, biasanya ambil 3 hingga 5, sekarang ada yang nggak ngambil. Kalau nggak ada pesanan ya nggak beli. Paling-paling beli 1 aja," keluh Abdul.
Santan Kemasan Ikut Naik
Kenaikan harga kelapa otomatis ikut mengerek harga santan kemasan. Khodir, pedagang santan kemasan di kawasan Pasar Menur, mengatakan harga santan per bungkus sekarang mencapai Rp 23 ribu, dari sebelumnya di kisaran Rp 20 ribu.
"Santan sekarang harganya Rp 23 ribu per kelapa. Waktu Lebaran kemarin malah sampai Rp 30-40 ribu. Sekarang sudah turun, tapi masih belum normal," ujar Khodir.
Menurutnya, harga santan memang mengikuti harga kelapa karena bahan baku utama pembuatan santan berasal dari kelapa segar.
Harapan Pedagang
Baik Abdul maupun Khodir berharap harga kelapa bisa segera normal agar aktivitas jual beli di pasar kembali ramai. Selain itu, mereka juga menginginkan ada solusi dari pemerintah untuk menstabilkan harga bahan pokok, khususnya saat momen-momen hari besar keagamaan.
"Kalau kayak gini terus, kasihan pedagang kecil. Harga naik, pembeli sepi," pungkas Abdul.
(esw/hil)