Permintaan Songkok Melonjak Drastis Jelang Lebaran 2025

Permintaan Songkok Melonjak Drastis Jelang Lebaran 2025

Eko Sudjarwo - detikJatim
Sabtu, 22 Mar 2025 18:55 WIB
pembuat songkok di lamongan
Pembuat songkok di Lamongan (Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim)
Lamongan -

Sepekan menjelang lebaran, pengrajin songkok rumahan di Lamongan menuai berkah ramadan 2025. Mereka mengalami lonjakan pesanan signifikan dibanding dengan hari-hari biasa.

Niken Dwi Anggraeni (24), satu dari warga Desa Pengangsalan, Kecamatan Kalitengah, menjadi pengrajin songkok yang menuai berkah di bulan ramadan. Pengrajin rumahan ini mengaku mengalami lonjakan pesanan di hari-hari menjelang ramadan ini jika dibandingkan dengan hari biasa.

"Alhamdulillah, menjelang ramadan ini, pesanan songkok naik jika dibandingkan dengan hari-hari biasa," kata Niken Dwi Anggraeni saat berbincang dengan wartawan, Sabtu (22/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Niken mengaku, di hari-hari biasa ia biasanya hanya menerima pesanan songkoknya berkisar antara 50 hingga 100 pesanan. Namun, menjelang Hari Raya Idul Fitri, pesanan yang masuk ke tempatnya melonjak drastis, pesanan songkoknya meningkat hingga 500 pesanan.

"Pada hari biasa pesanan songkok berkisar antara 50 hingga 100 pesanan setiap harinya. Namun menjelang lebaran ini naik menjadi antara 300 hingga 500 pesanan setiap harinya," ujarnya.

ADVERTISEMENT
pembuat songkok di lamonganPembuat songkok di Lamongan/ Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim

Seiring dengan banyaknya pesanan ini, produksi songkok Niken mengalami kenaikan. Pada hari biasa ia hanya memproduksi songkok di kisaran 200 buah songkok perhari, maka sejak memasuki bulan ramadan, produksi songkoknya mengalami peningkatan. Saat ramadan, produksi songkoknya dapat meningkat hingga 700 buah songkok perhari.

"Seiring pesanan songkok yang naik, produksi songkok juga naik," imbuhnya.

Songkok produksi rumahan Niken inipun sudah menjangkau hampir semua wilayah Indonesia. Pasalnya, Niken juga memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menjual produk songkoknya. Strategi penjualan dengan memanfaatkan platform marketplace online ini, aku Niken, memungkinkan produk songkoknya menjangkau konsumen di berbagai daerah yang juga mampu meningkatkan penjualan secara signifikan.

"Untuk penjualan kita hampir ke seluruh wilayah di Indonesia ya, karena kita memang memanfaatkan marketplace online untuk menjual produk songkok kita," imbuhnya.

Dari segi harga, songkok produksi Niken yang berasal dari Desa Pengangsalan ini pun bervariasi antara Rp 30 ribu hingga Rp 60 ribu. Kisaran harga ini, tambah Niken, membuat songkoknya menjadi produk songkok yang terjangkau bagi masyarakat. Melalui songkok, Niken ingin menunjukkan jika kerajinan ini tetap memiliki potensi yang besar, terutama menjelang momen-momen penting seperti Hari Raya Idul Fitri.

"Semoga berkah ramadan dan Hari Raya Idul Fitri ini bisa menular di hari-hari biasa dan produksi songkok kami dapat terus meningkat setiap harinya," harapnya.

Desa Pengangsalan di Kecamatan Kalitengah ini memang dikenal sebagai salah satu desa sentra industri songkok di Lamongan. Sebagian besar warga di desa ini berprofesi sebagai pengrajin songkok yang sudah digeluti sejak lama.




(abq/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads