Sidak Pasar Wonokromo, Polisi Temukan Kecurangan Volume Minyak Goreng

Sidak Pasar Wonokromo, Polisi Temukan Kecurangan Volume Minyak Goreng

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Rabu, 12 Mar 2025 17:00 WIB
Sidak Pasar Wonokromo untuk cek harga kebutuhan pokok
Sidak Pasar Wonokromo/Foto: Istimewa (Dok Polda Jatim)
Surabaya -

Polisi inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Wonokromo Surabaya. Petugas mendapati ada kecurangan volume minyak goreng.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto mengatakan sidak itu bagian dari upaya pemantauan dan pengecekan harga kebutuhan pokok. Sidak dilakukan Tim Satgas Pangan Polda Jatim yang dilakukan bersama instansi dan stakeholder terkait jelang Ramadan beberapa waktu lalu hingga lebaran Idul Fitri 1446 H.

Usai sidak, Dirmanto menyatakan hasil yang diperoleh menunjukkan ketersediaan stok pangan, termasuk sembako dan minyak goreng, dalam kondisi aman dan mencukupi hingga Lebaran. Meski begitu, Dirmanto menegaskan tim menemukan adanya ketidaksesuaian volume pada produk minyak goreng.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah sembako maupun bahan pokok yang lainnya stok aman, termasuk ketersediaan minyak," kata Dirmanto, Rabu (13/3/2025).

Wakil Satgas Pangan Jawa Timur sekaligus Kasubdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Irwan Kurniawan AZ. Menurutnya, hal tersebut diperoleh saat sidak di lokasi.

ADVERTISEMENT

"Saat melakukan pengukuran dengan bejana ukur, kami menemukan produk 'Minyak Kita' dalam kemasan botol yang seharusnya berisi satu liter, ternyata hanya berisi 850 ml," ujarnya.

Tidak hanya masalah volume, harga jual minyak goreng tersebut juga ditemukan melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. "HET yang seharusnya Rp 15.700, tapi di pasaran ada yang menjual sampai dengan Rp 17.000," tambahnya.

Irwan menuturkan tim bakal menelusuri penyebab kenaikan harga tersebut. Mulai dari distributor tingkat 3 (D3), distributor tingkat 2 (D2), distributor tingkat 1 (D1), hingga ke produsen.

Dari 3 perusahaan yang diperiksa, sambung dia, ada ketidaksesuaian volume. Menurutnya, ketidaksesuaian itu ditemukan pada produk dari UD Jaya Abadi. Pada produk dari Wilmar dan Mega Jaya justru berisi lebih dari 1 liter dalam kemasan botolnya.

"Ini sangat mencederai hati masyarakat. Sudah dikurangi volumenya, harganya masih dinaikkan. Ini kami akan tindaklanjuti," paparnya.

Ia memastikan pihaknya berkomitmen akan melakukan penyelidikan terkait temuan ini. Irwan mengimbau kepada para penjual untuk tidak memanfaatkan situasi bulan Ramadan dengan melakukan kecurangan dan kepada oknum-oknum yang memanfaatkan situasi di bulan Ramadan ini untuk tidak mencederai hati masyarakat.

"Kami datang di sini untuk melayani masyarakat, memberikan kepastian kepada masyarakat. Apabila nanti kami temukan, kami dari Satgas Pangan Polda Jatim akan melakukan proses sesuai dengan hukum yang berlaku," tuturnya.




(pfr/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads