Penikmat Makanan Olahan Vegan Meningkat, Jatim Urutan Kedua Terbanyak

Penikmat Makanan Olahan Vegan Meningkat, Jatim Urutan Kedua Terbanyak

Esti Widiyana - detikJatim
Minggu, 23 Feb 2025 01:01 WIB
President World Vegan Organization (WVO) sekaligus Vegan Society of Indonesia (VSI) Dr Susianto
President WVO sekaligus Vegan Society of Indonesia (VSI) Dr Susianto (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Penikmat makanan olahan vegan terus meningkat, termasuk di Jawa Timur. Bahkan menjadi urutan kedua terbesar setelah DKI Jakarta.

President World Vegan Organization (WVO) sekaligus Vegan Society of Indonesia (VSI) Dr Susianto menyebut, sekitar 5% dari 3 juta orang di Indonesia pecinta vegan berasal dari Jawa Timur.

"Jakarta, kemudian Jawa Timur, lalu Sumatera Utara juga banyak, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Bali (penikmat vegan terbanyak). Kalau Jakarta sekitar 10%, Jatim saya kira mungkin sekitar 5%," kata Susianto saat ditemui detikJatim di Vegan Festival Grand City Surabaya, Sabtu (22/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penikmat vegan saat ini tidak hanya didominasi usia tua saja. Tapi usia muda juga banyak, alasan utamanya karena kesehatan.

"Kalau anak muda lebih karena aspek lingkungan, jadi mereka mau ada satu istilah baru namanya eat clean dan eat green," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Susianto menjelaskan, vegan memiliki banyak manfaat dalam mencegah penyakit. Yakni rendah risiko terkena penyakit degeneratif seperti jatung, stroke, hipertensi, dan lainnya dibanding vegetarian dan yang masih mengonsumsi hewani.

Selain itu, dengan mengonsumsi vegan juga dapat membuat sehat secara mental. Tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga mental.

"Pola makan berbasis hewan ternyata lebih berisiko untuk stres termasuk depresi. Ada banyak penelitiannya. Beberapa jenis pola makan yang dari Nabati contoh Chamomile terbukti secara ilmiah bisa membuat kita nurunin depresi," jelasnya.

Beberapa bahan nabati juga memiliki kandungan gizi lebih unggul dibandingkan produk hewani. Bahkan dari segi harga juga lebih terjangkau.

"Satu kg daging bisa Rp 100.000, Tempe cuma Rp 10.000. Protein tempe sama 18% dengan daging. Tapi besi tempe 10 kali di atas daging kambing. 7 Kali di atas daging ayam, empat kali di atas daging sapi," urainya.

Sementara Ketua Panitia Vegan Festival Lewis Kosasih mengatakan, kegiatan ini merupakan ke-13 di tahun 2025. Sebab banyaknya masyarakat yang menjalankan pola hidup sehat berbasis nabati, salah satu yang membuat Vegan Festival kembali digelar di Surabaya.

"Ada 100 stan yang bergabung semuanya produk bahan nabati tidak ada hewani, termasuk telur dan susu," pungkasnya.




(esw/fat)


Hide Ads