Seorang mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Lamongan ini sukses mengembangkan kebun durian premium di lahan bekas sawah seluas 800 meter persegi. Ia juga sukses membuktikan jika durian bisa ditanam di dataran rendah.
Adalah Surya Afandi, mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Godog, Kecamatan Laren yang berhasil mengembangkan kebun durian premium di atas lahan bekas sawah seluas 800 meter persegi.
Kebun durian milik Surya Afandi itu memiliki 25 pohon durian dari 5 jenis unggulan. Durian itu yakni jenis Black Thorn, Musangking, Bawor, Super Tembaga, dan Montong Hijau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya memulai menanam durian ini sekitar 6 tahun yang lalu dan setelah 6 tahun menanam durian, ini memasuki masa panen pertama," kata Surya Afandi saat berbincang dengan wartawan.
Pada saat memulai menanam Surya mengaku mengalami kesulitan tersendiri. Tanah yang sekarang menjadi kebun durian itu adalah tanah sawah yang jenis tanahnya keras dan berwarna hitam.
Ketika itu, kenang Surya, untuk satu pohon durian ia menggali tanah sedalam 1 meter dan luas 1,2 meter lalu menggantinya dengan tanah merah.
"Tujuan saya adalah agar akar dari pohon durian itu bisa menembus tanah. Ketika berusia 1 tahun lebih, akar bisa menembus tanah yang hitam itu tadi," ujarnya.
Tantangan lain yang dihadapi Surya adalah soal air. Surya mengaku karena berada di dataran rendah pohon duriannya rawan kekeringan karena kurang air saat musim kemarau. Namun, hal itu tidak menyurutkan tekad Surya untuk menjaga kualitas durian di kebunnya.
![]() |
"Perawatan menjadi tantangan tersendiri, apalagi saat musim kemarau karena tanah menjadi keras. Saya harus memastikan kebutuhan air tetap terpenuhi," ujar Surya.
Usaha keras dan keuletan Surya kini membuahkan hasil. Kebun duriannya menjadi tujuan para pecinta durian dari berbagai daerah. Kebun durian milik Surya kini memiliki 25 pohon durian dari 5 jenis durian unggulan.
"Kalau yang ada di kebun saya ini ada jenis Black Thorn, Musangking, Bawor, Super Tembaga, dan Montong Hijau," imbuhnya.
Setelah 6 tahun menanam durian, kini kebunnya memasuki masa panen pertama dengan kualitas buah yang manis, legit, dan disukai banyak orang. Para pengunjung tidak hanya datang dari Lamongan saja, namun juga datang dari berbagai kota lain.
"Pengunjung datang dari berbagai daerah seperti Semarang, Surabaya, Madura, hingga berbagai wilayah di Jawa Timur," akunya.
Baca juga: Ayo Liburan ke 7 Agrowisata Jawa Timur Ini |
Untuk menikmati durian premium ini, pengunjung pun tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Pasalnya, pengunjung dapat membeli dengan harga mulai Rp 130 ribu hingga Rp 350 ribu per kilogram.
Bahkan, selain membeli, pengunjung juga bisa memetik dan menikmati durian langsung di kebun. Melihat tingginya minat masyarakat terhadap duriannya, Surya juga berencana untuk memperluas lahan kebunnya.
"Rencana pengembangan ada sih. Kami ingin kebun ini terus berkembang dan memberikan hasil yang maksimal, sehingga bisa dinikmati lebih banyak orang," jelas Surya.
Beberapa pengunjung kebun durian milik Surya ini, seperti Hartiwi dan Leli yang mengungkapkan, durian di kebun Surya memiliki keunikan tersendiri. Hartiwi mengaku rasa duriannya manis dan teksturnya legit.
"Manis banget dan teksturnya legit. Harganya juga terjangkau untuk kualitas seperti ini," ungkap mereka.
Nah, jika anda tertarik untuk berkunjung dan menikmati buah durian premium yang ada di Kebun milik Surya ini, segera saja datang ke kebun agar tidak sampai kehabisan. Karena, jenis premium dari buah durian ini memang kerap menjadi buruan pecinta durian.
(dpe/iwd)