Kampung Lampion di Jalan Ir H Juanda, Jodipan, Kota Malang terus mendapatkan pesanan jelang perayaan Imlek 29 Januari 2025. Bahkan, banjir pesanan lampion ini sudah terjadi sejak satu bulan terakhir.
Salah satu pengrajin lampion, Latif saat ditemui di rumahnya terlihat sibuk membuat lampion dibantu beberapa orang pekerja. Di ruang tamu, Akhmad terlihat ada banyak lampion menumpuk yang akan segera dikirim kepada pemesan.
Latif mengatakan, permintaan lampion menjelang Imlek tahun 2025 ini mengalami peningkatan, meski tidak terlalu signifikan. Dia memperkirakan peningkatan kali ini berada di kisaran 20 sampai 30%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah tahun ini pesanan sudah mulai naik 20 sampai 30%. Pesanan sejauh ini dari lokal-lokalan aja (Malang Raya) dan dari luar daerah, Jakarta," kata Latif saat ditemui detikJatim, Selasa (21/1/2025).
Ia menyampaikan, pengerjaan lampion sudah berjalan sejak satu bulan terakhir. Jika berkaca dengan tahun-tahun sebelumnya, permintaan lampion akan terus ada hingga H-1 sebelum perayaan Imlek.
Latif menerangkan, saat ini pihaknya sedang berfokus menerima pesanan lampion dari Jakarta. Total ada sebanyak 2.000 lampion yang nantinya akan segera dikirim ke Jakarta.
"Sebanyak 2.000 lampion ini kita kerjakan selama kurang lebih satu bulan dan kami sementara tidak menerima permintaan pesanan lampion lain. Sebab, tenaga kami tidak mencukupi jika harus menerima permintaan lain dalam waktu singkat," terangnya.
"Kami baru buka pesanan lampion lagi setelah Imlek. Terutama, untuk pesanan lampion karakter (lampion dengan bentuk unik). Soalnya, 11 pekerja yang mengerjakan ini masih belum cukup kalau lebih dari 2.000 lampion dalam kurun waktu satu bulan," sambungnya.
Latif menyampaikan, pesanan lampion tahun ini mulai mengalami peningkatan dibandingkan saat COVID-19. Namun, jumlah pesanan belum bisa meningkat normal seperti sebelum COVID-19.
"Waktu COVID-19 itu gak ada permintaan lampion dan bersyukur setelahnya (COVID-19), sudah mulai bertahap naik. Saat ini total sudah 2.000 lampion dan kalau dulu masih normal itu pesanan sampai 5.000-6.000," tandasnya.
(hil/iwd)