.webp)
Jelang Tahun Baru Imlek, pedagang kue keranjang di Jalan Kalidami IX No 9, Mojo, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, banjir pesanan. Kue keranjang ini diburu masyarakat dari berbagai daerah.
Pemilik usaha kue keranjang tersebut, Feri Andrea mengatakan 3 pekan menuju Imlek, dia sudah menerima sekitar 5.000 dus pesanan kue keranjang dengan berbagai ukuran.
"Sudah sekitar 7 ribu dus, kami jual mulai Rp 20 ribu," ujar Feri saat dijumpai detikJatim, Jumat (10/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Yeay! Ada 9 Long Weekend Tahun 2025 |
 Pesanan kue keranjang di Surabaya banjir pesanan/ Foto: Aprilia Devi |
Feri sendiri mengembangkan bisnis kue keranjang ini bersama ibunya, Tjitjik Lidyana. Usahanya sudah berdiri lebih dari 15 tahun dengan pembeli dari berbagai daerah, termasuk luar Pulau Jawa.
"Paling banyak memang pembeli dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Malang. Tapi ada juga dari luar pulau seperti Sulawesi, Kalimantan, Papua," tutur Feri.
Per hari, usaha kue keranjang ini bisa memproduksi hingga ratusan kue yang dikemas dalam berbagai kemasan mulai isi 2 sampai 9. Yang paling banyak diburu masyarakat adalah kue keranjang berisi empat.
"Dikemasnya macam-macam. Kebanyakan senang yang isi empat, tahun ini isi empat yang paling laris. Atau yang isi dua itu juga banyak yang suka," tuturnya.
 Pembuatan kue keranjang di Surabaya/ Foto: Aprilia Devi |
Saking banyaknya pesanan, pengusaha kue keranjang di Surabaya ini sampai sering lembur untuk memenuhi permintaan jelang Imlek.
"Setiap hari mulai produksi dari jam pagi sampai sore, tapi kalau masih banyak pesanan yang belum selesai bisa lembur," tuturnya.
Kue keranjang ini bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama. Mencapai 4 bulan di suhu ruang serta bisa 8-12 bulan di pendingin.
Sebagaimana diketahui, kue keranjang adalah salah satu kue khas atau wajib disajikan saat perayaan Imlek. Kue ini memiliki tekstur kenyal serta dipercaya oleh masyarakat Tionghoa dapat membawa keberuntungan.
(hil/fat)
