Pj Gubernur Adhy Ungkap Faktor Kenaikan Harga Cabai di Jatim

Pj Gubernur Adhy Ungkap Faktor Kenaikan Harga Cabai di Jatim

Faiq Azmi - detikJatim
Kamis, 09 Jan 2025 04:01 WIB
PJ Gubernur Jatim Adhy Karyono.
Pj Gubernur Jatim (Foto: Dok. Faiq Azmi/detikJatim)
Surabaya -

Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono menyebut kenaikan harga cabai di Jawa Timur disebabkan faktor cuaca dan masa tanam. Kenaikan cabai ini juga dampak dari inflasi di akhir tahun 2024.

"Inflasi kita memang naik sedikit dari 0,42 jadi 0,51. Angka itu dari bahan pokok ayam, telor, ada sedikit dari cabai. Ini akibat kalau kita lihat dari Nataru, Natal dan Tahun Baru memang inflasi di bulan Desember pasti naik, tapi naiknya jauh di bawah angka nasional, dan saya kira masih stabil," kata Adhy di Surabaya, Rabu (8/1/2025).

"Nanti saat mulai masa tanam cabai, pasti akan melimpah, harga cabai akan turun," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adhy mengatakan, pihaknya terus melakukan monitoring berkala agar harga cabai segera normal kembali dan secepatnya harga di bawah Rp 100 Ribu.

"Kami monitoring berkala, melihat gejolak kenaikan harga pangan. Langkah-langkah kita supaya harga cabai segera turun, hasil produksinya kita fokuskan dulu untuk Jatim, kami tekankan untuk mematangkan kebutuhan di Jatim," terangnya.

ADVERTISEMENT

Data dari Disperindag Jatim, terpantau harga bahan pokok di Jatim stabil. Kenaikan terjadi untuk harga cabai dan minyak goreng. Di mana HET minyak goreng di angka Rp 15.700, namun di pasaran ditemukan di harga Rp 16.000.

Sementara itu, Kadisperindag Jatim Iwan mengatakan, kenaikan harga cabai disebabkan faktor cuaca. Apalagi, cabai masuk komoditas hortikultura.

"Yang harga tinggi cabai, tapi nggak atas-atas HET aja. Karena cabai masuk komoditas horti naik turunnya cepat. Waktu harganya turun, terlalu dalam, kemudian dirasa naik-naiknya tinggi," jelasnya.

"Memang faktornya cuaca ya kalau Januari-Februari dan kebanyakan terkena banjir kalau di daratan rendah. Kalau di daratan tinggi curah hujannya tinggi juga bisa merusak yang mestinya bisa berkembang hasilnya tidak maksimal," tandasnya.

Diketahui, harga cabai di sejumlah daerah di Jawa Timur menyentuh Rp 120.000 per kilogram.




(hil/iwd)


Hide Ads