Inflasi Jatim Terkendali, Apa Itu? Ini Bedanya dengan Deflasi

Inflasi Jatim Terkendali, Apa Itu? Ini Bedanya dengan Deflasi

Firtian Ramadhani - detikJatim
Selasa, 08 Okt 2024 15:15 WIB
Ilustrasi Inflasi
Apa itu Inflasi? SImak kondisi inflasi di Jawa Timur. Foto: Shutterstock
Surabaya -

Tingkat inflasi Jatim hingga bulan September 2024 tetap terkendali, bahkan cenderung terus mengalami penurunan. Lantas, apa yang dimaksud dengan inflasi?

Menurut data BPS (Badan Pusat Statistika) Jatim, bulan September 2024, inflasi Jawa Timur berada pada posisi 1,73 persen (y-o-y), ini terus mengalami penurunan dibandingkan bulan Juli dan Agustus 2024 sebesar 2,13 (y-o-y) persen dan 2,05 persen (y-o-y).

Apa Itu Inflasi

Secara umum, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Jika kenaikan ini terjadi dari satu atau dua barang saja, tidak dapat disebut inflasi, kecuali kenaikan itu meluas atau berakibat pada kenaikan harga barang lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BPS melakukan survei untuk mengumpulkan data harga dari berbagai macam barang dan jasa, yang dianggap mewakili belanja konsumsi masyarakat. Data ini kemudian digunakan menghitung tingkat inflasi dengan perbandingan harga-harga saat ini dengan periode sebelumnya.

Di suatu negara, jika tingkat inflasi terlalu tinggi, pemerintah akan mengambil langkah-langkah kebijakan untuk menekan laju inflasi, begitu juga sebaliknya. Pemerintah mengambil peran penting karena kestabilan harga bisa menjaga stabilitas sistem keuangan.

ADVERTISEMENT

Pada intinya, inflasi adalah pengukuran yang luas, seperti adanya kenaikan umum harga atau biaya hidup di suatu negara. Di sisi lain, inflasi juga bisa diukur lebih sempit, seperti harga makanan, harga bahan bakar, hingga harga pakaian.

Penyebab Inflasi

Inflasi terjadi karena banyak permintaan barang dan jasa melebihi kemampuan perekonomian untuk memproduksi. Di antaranya, permintaan mobil baru pulih lebih cepat dari perkiraan awal. Dengan ini, industri akan kekurangan pasokan semikonduktor untuk membuat mobil baru (lagi). Kelangkaan kendaraan baru ini berakibat lonjakan harga baik pada mobil maupun bekas.

Selanjutnya, inflasi juga terjadi saat kenaikan harga barang dan jasa input untuk meningkatkan harga barang dan jasa akhir. Contoh, harga komoditas melonjak ketika dalam suatu negara terkena wabah, sehingga akan ada perubahan drastis dalam permintaan, pola pembelian, biaya layanan, dan nilai yang dirasakan. Akibatnya, perusahaan industri terpaksa menaikkan harga akhir bagi konsumen.

Perbedaan Inflasi dan Deflasi

Kedua fenomena tersebut telah menunjukkan bahwa inflasi dan deflasi merupakan hal yang berbeda. Menurut Dr. Rd. Hero Solehudin Atmawudjaja, MM dalam buku Pengantar Ilmu Ekonomi Makro di Perguruan Tinggi, perbedaan utama inflasi merujuk pada kenaikan harga secara umum. Sedangkan, deflasi merujuk pada penurunan harga secara umum.

Lebih lanjut inflasi dianggap sebagai pertumbuhan ekonomi yang sehat jika terkendali. Sementara, deflasi dianggap sebagai tanda masalah ekonomi jika terjadi dalam jangka yang cukup panjang.

Inflasi Jatim Terkendali

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono mengatakan, penurunan tingkat inflasi Jatim ditopang beberapa komoditas yang mengalami deflasi. Sehingga ikut memberikan andil dalam menjaga stabilitas inflasi di Jatim sesuai target nasional kisaran 2,5 +- 1 persen.

"Pada September 2024, Jawa Timur deflasi sebesar 0,12 persen secara month to month hal ini dipicu kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang berkontribusi sebesar negatif 0,16 persen terhadap inflasi umum," terangnya.

Kemudian, kata Adhy, cabai rawit menjadi komoditas yang memberikan sumbangsih penurunan terbesar terhadap inflasi umum Jatim, yakni minus 0,13 persen. Selain itu, ada cabai merah minus 0,04 persen, telur ayam ras minus 0,02 persen, dan daging ayam ras minus 0,01 persen.

Pemerintah Jawa Timur akan terus berupaya menjaga dan mengendalikan inflasi, sesuai dengan posisi yang stabil mencapai target nasional dengan berbagai langkah.

Langkah pengendalian inflasi sangat penting untuk dilakukan, karena sangat berpengaruh kepada psikologis masyarakat. Terlebuh kondisi perekonomian global yang masih belum menentu imbas pasca pandemi COVID-19 dan kondisi geopolitik dunia.

Langkah-langkah strategis dan sistematis terus diupayakan Pemprov Jatim untuk pengendalian inflasi Jawa Timur, yang mana sinergitas dan kolaborasi bersama seluruh pihak menjadi kunci keberhasilan mengendalikan inflasi pada posisinya.




(ihc/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads