Pembelian BBM bersubsidi, terutama Pertalite sudah mulai menerapkan QR Code. Penerapan QR Code ini untuk memastikan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran kepada mereka yang berhak. Namun kebijakan ini tidak sedikit menuai protes dari masyarakat.
Sales Brand Manager Pertamina Surabaya Doni menyampaikan bahwa penggunaan QR Code ini bertujuan untuk memberikan identitas yang jelas kepada masyarakat yang berhak atas BBM bersubsidi. Dia pun menanggapi tentang protes masyarakat yang merasa bahwa prosedur ini rumit.
"Banyak orang mengeluh tentang keribetan dan kesulitan. Padahal, langkah ini penting untuk memastikan BBM Subsidi dari pemerintah terdata dan terdistribusi dengan tepat," ujarnya dalam gelar wicara atau talkshow di Jatim Fest, Surabaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi bukan semata-mata untuk kemudahan transaksi jual beli. Dengan memanfaatkan teknologi ini kami bisa memastikan bahwa semua pengguna teridentifikasi dengan baik," lanjutnya.
Doni menjelaskan bahwa QR Code ini akan menempel pada kendaraan dan mencakup 2 identitas penting. Yakni Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan nomor kendaraan.
"Kalau misal bapak ibu berganti kendaraan QR Codenya tidak bisa diteruskan ke pemilik baru, karena datanya juga sesuai NIK. Solusinya bisa dilakukan dengan menghubungi layanan bantuan agar QR Code sebelumnya dihanguskan dan diganti baru," kata Doni.
Sementara itu, Anggota Komite BPH Migas Wahyudi Anas yang hadir di acara yang sama meluruskan tentang isu hoax yang beredar di masyarakat tentang batasan tahun kendaraan atau jenis kendaraan tertentu yang boleh mengisi BBM subsidi jenis Pertalite.
"Kami ingin masyarakat memahami bahwa tidak ada batasan tahun kendaraan atau jenis kendaraan tertentu yang boleh mengisi Pertalite," tegas Wahyudi.
Dia mengungkapkan bahwa peraturan ini seharusnya sudah dilaksanakan sejak awal Oktober 2024 namun pemerintah masih punya banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan sehingga belum sepenuhnya diterapkan. Saat ini sudah banyak SPBU di Surabaya yang menerapkan hal QR Code.
"Jadi Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat terutama di Jawa Timur agar segara membuat QR Code ini sebelum resmi diwajibkan. Karena perlu 14 hari kerja untuk mendapatkan QR ini setelah mendaftar," ujarnya.
"Jangan sampai peraturannya sudah diresmikan kalian belum memiliki sehingga tidak bisa membeli BBM subsidi," kata Wahyudi.
Untuk mendaftar dan mendapatkan QR Code, masyarakat bisa mengunjungi website subsiditepat.mypertamina.id. Selain itu, di beberapa pom bensin juga telah disediakan booth yang siap membantu proses pendaftaran.
Melalui langkah ini, Pertamina dan pemerintah berharap agar distribusi BBM bersubsidi berjalan sesuai aturan yang ditetapkan dan memastikan manfaatnya dirasakan oleh semua masyarakat yang berhak.
(dpe/iwd)