Kenaikan Harga Beras Picu Inflasi 1,73% di Jatim pada September 2024

Kenaikan Harga Beras Picu Inflasi 1,73% di Jatim pada September 2024

Aprilia Devi - detikJatim
Kamis, 03 Okt 2024 08:55 WIB
Ilustrasi inflasi
Ilustrasi inflasi/Foto: Freepik/freepik
Surabaya -

Provinsi Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 1,73% secara year to year (y-on-y) pada September 2024. Hal ini masih dipicu oleh kenaikan berbagai harga komoditas, termasuk harga beras.

Kepala BPS Jatim Dr Ir Zulkipli mengatakan, perkembangan harga berbagai komoditas pada September 2024 secara umum menunjukkan kenaikan.

Sebagaimana pengamatan BPS dari kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang terjadi di 11 kabupaten/kota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terjadi inflasi y-on-y sebesar 1,73 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,40 pada September 2023 menjadi 106,21 pada September 2024," ujar Zulkipli dalam keterangan resminya, Rabu (3/10/2024).

Indeks kelompok pengeluaran yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y kali ini antara lain kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang menyumbang 2,33 persen dari total IHK.

ADVERTISEMENT

Beberapa komoditas yang mendominasi penyumbang inflasi antara lain beras sebesar 0,24 persen; Sigaret Kretek Mesin (SKM) sebesar 0,09 persen; kopi bubuk dan gula pasir masing-masing 0,06 persen; dan minyak goreng sebesar 0,05 persen.

Sementara itu jika ditinjau dari cakupan kabupaten/kota, inflasi tertinggi masih terjadi di Kabupaten Sumenep dan inflasi terendah yakni di Kota Kediri.

"Inflasi tertinggi sebesar 2,45 persen terjadi di Sumenep dengan IHK sebesar 108,58 dan inflasi terendah terjadi di Kota Kediri sebesar 0,88 persen dengan IHK sebesar 105,37," ujar Zulkipli.

Kendati demikian, inflasi year-on-year pada September 2024 ini mengalami penurunan jika dibandingkan periode sebelumnya. Seperti pada Agustus 2024 yang inflasinya sebesar 2,05% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 106,34.




(irb/hil)


Hide Ads