Harga Sembako di Jawa Timur Hari Ini 11 September 2024

Harga Sembako di Jawa Timur Hari Ini 11 September 2024

Mira Rachmalia - detikJatim
Rabu, 11 Sep 2024 11:12 WIB
Pedagang sayur memilih cabai merah di Pasar Induk Rau Kota Serang, Banten, Jumat (31/5/2024). Menurut pedagang sejak dua hari lalu harga cabai merah keriting naik dari Rp65 ribu menjadi Rp72 ribu per kilogram dan harga cabai merah besar naik dari Rp52 ribu menjadi Rp69 ribu per kilogram akibat permintaan naik dan pasokan tidak bertambah. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/foc.
Harga sembako hari ini 11 September 2024. Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Surabaya -

Harga sembako berubah-ubah setiap hari dipengaruhi berbagai faktor. Simak harga sembako terbaru untuk daerah Jawa Timur hari ini, Rabu 11 September 2024.

Penting mengetahui naik-turunnya harga sembako untuk menentukan prioritas dan strategi pembelian. Sehingga perencanaan keuangan dapat dirumuskan dengan lebih baik.

Harga Sembako Jawa Timur 10 September 2024

Sembilan jenis kebutuhan pokok masyarakat tersebut terdiri dari beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan daging ayam, telur ayam, susu, bawang merah dan bawang putih, gas elpiji serta garam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain sembilan bahan pokok tersebut, harga kebutuhan dapur yang tidak kalah penting adalah cabai. Dilansir dari sistem informasi ketersediaan dan perkembangan harga bahan pokok di Jawa Timur (siskaperbapo) yang dikelola Dinas perindustrian dan perdagangan provinsi Jawa Timur, berikut Harga rata-rata sembako terbaru di Jawa Timur hari ini 11 September 2024 per jam 10.05:

  • Beras Premium: Rp 14.211/kg
  • Beras Medium: Rp 12.177/kg
  • Gula kristal putih: Rp 16.393/kg
  • Minyak goreng curah: Rp 16.937/kg
  • Minyak goreng kemasan Premium: Rp 18.654/liter
  • Minyak goreng kemasan Sederhana: Rp 16.675/liter
  • Minyak goreng MINYAKITA: Rp 15.831/liter
  • Daging sapi Paha Belakang: Rp117.000/kg
  • Daging ayam ras: Rp 32.173/kg
  • Daging ayam kampung: Rp 65.357/kg
  • Telur ayam ras: Rp 25.049/kg
  • Telur ayam kampung: Rp 46.087/kg
  • Cabai merah keriting: Rp 21.783/kg
  • Cabai merah besar: Rp 21.286/kg
  • Cabai rawit merah: Rp 31.252/kg
  • Bawang merah: Rp 21.578/kg
  • Bawang putih: Rp 35.125/kg
  • Susu kental manis merek Bendera 370 gr: Rp 12.251/kl
  • Susu kental manis merek Indomilk 370 gr: Rp 12.159/kl
  • Susu bubuk merek Bendera 400 gr: 39.834/dos
  • Susu bubuk merek Indomilk 400 gr: 38.827/dos
  • Gas elpiji: Rp 18.633/tabung
  • Garam bata: Rp 1.800/buah
  • Garam halus: Rp 9.142/kg

Jika dibandingkan dengan satu hari sebelumnya, harga sembako hari ini cukup berfluktuasi. Kenaikan harga komoditas yang cukup signifikan terjadi pada komoditas garam bata, susu bubuk merek Indomilk, sedangkan komoditas yang penurunan harganya cukup signifikan, yakni cabai merah besar, cabai rawit merah, dan daging ayam kampung.

ADVERTISEMENT

Faktor Penyebab Fluktuasi Harga Sembako

Naik-turunnya harga sembako memang lumrah terjadi. Lalu, apa saja faktor yang mempengaruhi pergerakan harga sembako di pasaran. Berikut beberapa di antaranya.

1. Faktor Produksi

Hasil produksi komoditas pangan sangat mempengaruhi fluktuasi harga. Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang.

Penyebab kegagalan produksi bervariasi, mulai hasil panen tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.

2. Faktor Distribusi

Semakin lama dan panjang proses distribusi, akan membuat harga komoditas semakin tinggi. Terlebih jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya.

3. Faktor Sumber Pasokan

Sumber pasokan dapat mempengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.

4. Faktor Permintaan dan Penawaran

Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya. Ini merupakan salah satu dasar hukum ekonomi.

Demikian informasi harga sembako di Jawa Timur 11 September 2024. Namun, perlu diketahui harga yang ditemui di pasar tradisional bisa saja berbeda bergantung pada disparitas masing-masing komoditas.




(ihc/irb)


Hide Ads