Kenaikan Harga Beras Picu Inflasi 2,05% di Jatim

Kenaikan Harga Beras Picu Inflasi 2,05% di Jatim

Aprilia Devi - detikJatim
Selasa, 03 Sep 2024 09:55 WIB
Keberadaan beras Bulog hingga Ramadhan hari ke-12 masih kosong di beberapa pasar Surabaya
Beras di Pasar Surabaya (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Provinsi Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 2,05% secara year to year (y-on-y) pada Agustus 2024. Hal ini dipicu oleh kenaikan berbagai harga komoditas, termasuk harga beras.

Kepala BPS Jatim Dr Ir Zulkipli mengatakan, kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) ini terjadi di 11 kabupaten/kota di Jatim.

"Terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,20 pada Agustus 2023 menjadi 106,34 pada Agustus 2024," kata Zulkipli dalam keterangan resminya, Selasa (3/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y kali ini, yaitu beras sebesar 0,50 persen; cabai rawit sebesar 0,13 persen; Sigaret Kretek Mesin (SKM) sebesar 0,08 persen; gula pasir sebesar 0,06 persen; kopi bubuk sebesar 0,04 persen.

Kemudian, Sigaret Kretek Tangan (SKT), minyak goreng, dan kentang juga turut menyumbang inflasi masing-masing sebesar 0,03 persen; tempe, Sigaret Kretek Putih (SPM), ikan mujair, daun bawang, tahu mentah, udang basah, kue basah, bawang putih, dan pisang masing-masing sebesar 0,02 persen; juga anggur, daging sapi, dan susu cair kemasan masing-masing sebesar 0,01 persen.

ADVERTISEMENT

Inflasi ini juga ditunjukkan dengan kenaikan indeks kelompok pengeluaran. Beberapa kelompok yang mendominasi di antaranya kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,27 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,62 persen; hingga kelompok pendidikan sebesar 1,52 persen.

Sementara jika ditinjau dari cakupan kabupaten/kota, inflasi tertinggi masih terjadi di Kabupaten Sumenep dan inflasi terendah di Kota Kediri.

"Inflasi tertinggi sebesar 3,29 persen terjadi di Sumenep dengan IHK sebesar 108,67 dan inflasi terendah terjadi di Kota Kediri sebesar 1,33 persen dengan IHK sebesar 105,48," ujar Zulkipli.

Kendati demikian, inflasi year-on-year pada Agustus 2024 ini mengalami penurunan jika dibandingkan periode sebelumnya. Seperti pada Juli 2024 yang inflasinya sebesar 2,13 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,41.




(irb/hil)


Hide Ads