Banyuwangi Bakal Punya Sumber Energi Listrik Panas Bumi Desember Nanti

Banyuwangi -

Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Blawan Ijen akan mulai beroperasi secara komersil. PLTP itu direncanakan mulai beroperasi pada Desember 2024.

Pada tahap awal proyek yang digarap oleh PT Medco Cahaya Geothermal ini akan memproduksi 34 Mega Watt (MW) sesuai hasil kegiatan eksplorasi dan studi kelayakan.

Senior Manager External Relations PT Medco Cahaya Geothermal Ibnu Nurzaman mengatakan secara progres pembangunan infrastruktur sudah hampir rampung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dibandingkan dengan PLTP lain yang sedang dibangun di Jawa Timur, PLTP Blawan Ijen menjadi fasilitas pertama yang siap dan dinyatakan layak untuk beroperasi.

"Pembangunan sesuai dengan rencana. Kami berupaya akhir Desember PLTP Blawan Ijen akan mulai beroperasi," kata Ibnu, Selasa (13/8/2024).

Proyek PLTP Ijen termasuk Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), yaitu rencana pembangunan ketenagalistrikan 10 tahun untuk wilayah operasi PT PLN (Persero). Listrik yang dihasilkan PLTP ini bakal memasok kebutuhan listrik di Jawa dan Bali.

Saat ini Medco tengah sibuk membangun jalur transimisi 150 KV yang terbentang dari pembangkit menuju gardu induk PLN di Kecamatan Giri, Banyuwangi.

Jarak dari proyek produksi ke gardu induk sekitar 28 km. Dari 83 unit tower yang dibutuhkan, Medco telah mendirikan 78 unit tower. Tersisa penarikan kabel untuk transmisi listrik.

"Untuk tower memiliki ketinggian 34-46 meter dengan desain sesuai standar PLN. Sebanyak 37 tower berdiri di lahan pribadi warga. Sisanya berdiri di kawasan hutan. Khusus yang berdiri di lahan pribadi, Medco juga telah mengatur kompensasinya," kata Head of Geothermal PT Medco Cahaya Geothermal, Aditya Negara.

"Sebagian besar kompensasinya sudah hampir rampung seluruhnya," imbuhnya.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM RI, rencana pengembangan PLTP Blawan Ijen berkapasitas produksi 110 MW.

Adapun target beroperasi secara komersial untuk fase 1 yakni pada akhir 2024 sebesar 34 MW. Sedangkan target untuk fase 2 akan beroperasi pada 2026.