Iklim Investasi di Jatim Meroket Tapi Tantangan Tetap Ada

Iklim Investasi di Jatim Meroket Tapi Tantangan Tetap Ada

Esti Widiyana - detikJatim
Sabtu, 20 Jul 2024 02:01 WIB
East Java Investment Dialogue (EJID) 2024.
East Java Investment Dialogue (EJID) 2024. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Wakil Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Didik Prasetiyono menyebut iklim investasi di Jawa Timur terus meroket. Namun, meski mengalami peningkatan signifikan, terdapat tantangan di dalamnya.

"Tren investasi terus menanjak dan melesat, tetap ada tantangan yang dihadapi dan harus segera mendapat perbaikan," kata Didik dalam acara East Java Investment Dialogue (EJID) 2024, Jumat (19/7/2024).

Sejumlah tantangan saat tren investasi di Jatim meningkat di antaranya kerangka peraturan untuk menjamin kepastian hukum dan perlindungan investasi, mekanisme penyelesaian sengketa perikatan/kontrak bisnis yang cepat dan mudah, insentif kebijakan perpajakan, kemudahan perizinan, dan kepastian regulasi tata kelola dalam lingkungan.

"Saya yakin, optimisme tetap dapat dijaga dengan terus melakukan perbaikan-perbaikan. Langkah ini akan meningkatkan daya tarik Jawa Timur sebagai daerah tujuan investasi, menciptakan lingkungan kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan pada akhirnya peningkatan penyerapan lapangan kerja," ujar Didik yang juga merupakan Dirut PT SIER tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, Kepala Perwakilan BI Jatim Erwin Hutapea mengatakan pada forum EJID bertujuan meningkatkan angka investasi di Jatim. Apalagi Jatim sebagai provinsi yang cukup besar kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia.

Menurutnya, investasi tidak bisa dilakukan dengan one shot, melainkan harus dikawal. pihaknya melakukan kurasi proyek-proyek yang ready to offer dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).

"Hari ini akan ada one on one meeting, pendalaman dari calon investor dengan project owner untuk masuk ke diskusi yang lebih lanjut sehingga harapannya di bulan Oktober ada MoU, LoI, untuk realisasi investasi," kata Erwin.

Secara keseluruhan, kata Erwin, proyek-proyek yang ditawarkan hari ini meliputi energi, manufaktur, pariwisata, dan kawasan ekonomi khusus seperti Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE) dan KEK Singhasari.

ADVERTISEMENT

"Secara total dari beberapa project yang ready to offer angkanya sekitar Rp 40 triliun," pungkasnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads