Menparekraf Sebut Fesyen Sumbang 62% Ekspor Ekonomi Kreatif Indonesia

Menparekraf Sebut Fesyen Sumbang 62% Ekspor Ekonomi Kreatif Indonesia

Adhar Muttaqin - detikJatim
Minggu, 23 Jun 2024 06:00 WIB
East Java Fashion Harmony 2024 di Pantai Midodaren Tulungagung yang dihadiri Menparekraf Sandiaga Uno.
East Java Fashion Harmony 2024 di Pantai Midodaren Tulungagung yang dihadiri Menparekraf Sandiaga Uno. (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Tulungagung -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) menyebutkan bahwa industri kreatif Indonesia mengalami pertumbuhan pesat. Fesyen menjadi kontributor utama dalam ekspor industri kreatif Indonesia.

"Ternyata fesyen ini adalah kontributor utama ekspor ekonomi kreatif kita mencapai 62%," kata Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat menghadiri Esat Java Fashion Harmony (EJFH) di Pantai Midodaren, Tulungagung, Sabtu (22/6/2024).

Tak hanya itu, fesyen telah menyumbangkan 18% pada nilai tambah ekonomi kreatif Indonesia. Selain itu nilai tambah ekonomi kreatif Indonesia saat ini telah menembus tiga besar dunia, setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indonesia telah mencapai posisi 3 besar dengan 25 juta lapangan kerja," imbuhnya.

Sandi berharap masyarakat terus berinovasi dan mengembangkan industri kreatif di masing-masing daerah. Terbukti industri kreatif telah berkontribusi terhadap peningkatan lapangan kerja dan perekonomian masyarakat.

ADVERTISEMENT

EJFH Jadi Even Terbaik Indonesia

Sandiaga menambahkan satu ide kreatif yang layak diacungi jempol adalah even East Java Fashion Harmony (EJFH) yang rutin digelar Pemprov Jatim. Even itu menjadi salah satu wadah menggali potensi wastra atau kain tradisional yang sarat akan makna dan budaya nusantara.

East Java Fashion Harmony 2024 di Pantai Midodaren Tulungagung yang dihadiri Menparekraf Sandiaga Uno.Menparekraf Sandiaga Uno menghadiri East Java Fashion Harmony 2024 di Pantai Midodaren Tulungagung. (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)

Tak heran EJFH dinobatkan sebagai even terbaik di Indonesia dan layak ditingkatkan menjadi agenda berkelas internasional.

"EJFH berhasil menjadi event terbaik di Indonesia dari semua event di nusantara. Saya mengapresiasi Pak PJ (Gubernur) dan jajaran Pemprov Jatim dan juga dinas kebudayaan dan pariwisata serta Pemkab Tulungagung. Kami mencatat bahwa ini kali ketiga dan berhasil menjadi event yang sangat ditunggu-tunggu," jelasnya.

Sementara itu PJ Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengatakan EJFH menjadi agenda tahunan yang digelar Pemprov Jatim untuk melestarikan sekaligus menduniakan hasanah wastra Jawa Timur.

"Harapannya dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas para pengrajin sehingga bisa berdampak pada penguatan industri fesyen di Jawa Timur maupun ekonomi secara umum," imbuhnya.

Pada WJFH ke-6 ini pihaknya mengambil tema Rise of Reminiscence, menghidupkan kembali kenangan tentang tenun. Didasarkan dari sejarah peradaban di wilayah Jatim sejak era kerajaan hingga kolonial yang tak lepas dari tenun. Bahkan banyak ditemukan prasasti yang menguatkan keberadaan tenun.

Dalam even yang digelar di Pantai Midodaren Tulungagung, pihaknya juga meluncurkan kain khas Jawa Timur yang diberi nama Omah Budoyo.

"Filosofinya omah adalah rumah tradisional yang didirikan dengan konsep lingkungan dan karakter hidup penghuninya adalah Budoyo di lingkungan Jawa Timur. Motif batik ini merupakan kesatuan dari ragam motif-motif yang bernuansa budaya khas Jawa Timur dan alhamdulillah sudah bisa diproduksi secara massal dan kami sudah tetapkan sk-nya," jelasnya.

Tak hanya itu EJFH 2024 juga menampilkan busana rancangan dari 15 siswa SMK, desainer disabilitas, desainer profesional hingga busana rancangan desainer luar negeri serta dekranasda seluruh Jatim.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads