Banyuwangi Raih Transaksi Dalam Negeri Terbanyak di Procurement Award 2024

Banyuwangi Raih Transaksi Dalam Negeri Terbanyak di Procurement Award 2024

Eka Rimawati - detikJatim
Sabtu, 22 Jun 2024 01:01 WIB
Banyuwangi Raih Procurement Award 2024
Banyuwangi raih Procurement Award 2024 (Foto: istimewa)
Banyuwangi -

Banyuwangi meraih penghargaan di ajang Indonesia Sustainable Procurement Expo (ISPE) 2024. Banyuwangi masuk kategori kabupaten dengan jumlah transaksi produk dalam negeri terbanyak.

"Banyuwangi meraih penghargaan terkait pengadaan barang dan jasa pemerintahan. Kali ini, pada Indonesia Sustainable Procurement Expo 2024 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Katalog Elektronik Nasional. Banyuwangi dinilai sebagai daerah dengan komitmen tinggi memanfaatkan produk dalam negeri yang mendukung pembangunan daerah, yang ini artinya juga pemkab dinilai banyak melibatkan pelaku usaha lokal dalam pengadaan barang dan jasa," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Jumat (21/6/2024).

Penghargaan itu telah diserahkan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa RI, Hendrar Prihadi kepada Plt. Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kabupaten Banyuwangi, Dani Al Sofyan dalam forum ISPE yang digelar 14 Juni.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ipuk menyampaikan Pemkab Banyuwangi terus berupaya melibatkan pelaku usaha UMKM dalam pembangunan daerah, salah satunya dengan memberikan kesempatan yang sama bagi UMKM terlibat dalam pengadaan barang dan jasa pemerintahan. Ipuk pun bersyukur sejauh ini upaya ini berjalan cukup baik.

"Jumlah transaksi e-catalag produk dalam negeri Banyuwangi tahun pada tahun 2023 mencapai Rp 581 miliar. Pemkab terus meningkatkan peran UMKM dalam pengadaan barang dan jasa. Saat ini, total sudah ada 1.036 UMKM yang mendaftar di e-katalog, yang mayoritas adalah UMKM lokal. Mulai dari kuliner, suvenir, alat tulis kantor, aspal, jasa servis kendaraan, dan sebagainya," kata Ipuk.

ADVERTISEMENT

"Dengan masuknya UMKM lokal dalam e-katalog, maka penetrasi produk UMKM semakin meluas dan terserap market lebih besar," imbuhnya.

Ipuk memastikan kebijakan yang diambil selalu bersifat kolaboratif dengan banyak pihak, termasuk warga. Pemkab terus mendorong kolaborasi warga dalam pengadaan barang dan jasa.

"Kami ajak warga menjadi mitra pemerintah. Ini menjadi bagian program kami UMKM Naik Kelas. Dengan kolaborasi ini, tentu saja akan membuat apa yang pemkab lakukan makin akuntabel dan transparan," imbuhnya.

Plt Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kabupaten Banyuwangi, Dani Al Sofyan menambahkan bahwa Banyuwangi berhasil meraih penghargaan ini karena mampu mencapai realisasi transaksi e-katalog hingga Rp 581 miliar dalam pengadaan barang/jasa pada 2023.

"Menurut data dari LKPP, tahun 2023 tercatat pembelanjaan produk dalam negeri kita sebesar Rp 1,1 triliun. Termasuk di dalamnya adalah transaksi e-katalog sebesar Rp 581 miliar," ujarnya.

Dani menegaskan pemkab akan terus menggenjot transaksi dengan mendorong lebih banyak UMKM yang masuk e-Katalog. Banyuwangi melakukan sejumlah pendampingan kepada pelaku UMKM melalui pelatihan peningkatan kualitas produk.

"Bahkan setiap kegiatan Bupati Ngantor di Desa dibuka gerai pengurusan perizinan untuk usaha-usaha mikro. Selain itu juga ada pendampingan untuk pendaftaran e-katalog," tambah Dani.




(dpe/iwd)


Hide Ads