PT Merdeka Copper Gold Tbk (IDX:MDKA) mencatatkan pertumbuhan investasi yang signifikan pada proyek-proyek strategis. Salah satunya pada Proyek Tembaga Tujuh Bukit (TB Copper) di Banyuwangi, Jawa Timur.
Berdasarkan laporan kuartal 1-2024, sejak 2018 Merdeka telah menggelontorkan dana hingga US$ 200 Juta untuk pengembangan proyek potensial Tambang Tembaga Tujuh Bukit. Investasi ini digunakan untuk mengembangkan proyek ke tahap lanjut, termasuk pembangunan eksplorasi bawah tanah sepanjang 1.890 meter, sumber daya pengeboran definisi, pemodelan geologi, dan studi teknis.
Presiden Direktur PT Merdeka Copper Gold, Tbk Albert Saputro menjelaskan TB Copper terletak di bawah Tambang Emas Tujuh Bukit. Tambang ini memiliki sumber daya mineral yang mengandung sekitar 8,2 juta ton tembaga dan 27,9 juta ounce emas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam rangka transformasi bisnis menuju aset-aset tambang berumur panjang, Grup Merdeka telah melakukan investasi strategis di beberapa proyek berjalan termasuk Proyek Emas Pani dan Proyek Tembaga Tujuh Bukit, yang kami yakini akan menjadi operasi tambang yang sangat potensial di masa depan," kata Albert dalam keterangan tertulis, Kamis (30/5/2024).
Selain berinvestasi di Banyuwangi, Merdeka Copper juga berinvestasi di Proyek Emas Pani (Pani Gold Project) di Provinsi Gorontalo. Proyek Emas Pani disebut akan menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia.
Proyek ini memiliki kandungan sumber daya mineral sebesar 6,7 juta ounces emas dan akan menjadi tambang emas berbiaya rendah serta berumur panjang. Merujuk laporan Q1-2024, MDKA telah menggelontorkan dana hingga US$ 140 juta untuk pelaksanaan definisi sumber daya, uji metalurgi, dan infrastruktur sejak tahun 2022.
Berdasarkan hasil Studi Kelayakan (Feasibility Study) yang dikeluarkan pada kuartal ini, Proyek Emas Pani juga menjadi operasi tambang terbuka dengan risiko rendah, margin tinggi, dan berumur panjang. Proyek strategis ini diprediksi melakukan commisioning pada akhir 2025 dan penuangan emas pertama (first gold pour) pada awal 2026.
Albert berharap pihaknya dapat menjalankan prinsip good mining practices dalam setiap kebijakan yang diambil pada proyek-proyek potensial yang sedang dikembangkan. Dengan demikian, pihaknya bisa bermanfaat serta berpengaruh positif terhadap aspek sosial dan lingkungan di sekitar wilayah operasi dan proyek.
Ia menambahkan merdeka juga terus berinovasi dalam teknologi pertambangan untuk meningkatkan efisiensi operasi dan menaikkan kapasitas produksi. Menurutnya, Grup Merdeka berpotensi memainkan peran kunci dalam memastikan pasokan yang stabil dan berkelanjutan ke depannya.
Sebagai informasi, PT Merdeka Copper Gold Tbk mencatat pertumbuhan positif dalam laporan Q1-2024 produksi mineral. Produksi emas di kuartal ini tercatat mencapai 24,139 ounces dengan total biaya total AISC (Biaya keseluruhan operasional yang berkesinambungan) $1,479/ounces.
Target produksi emas hingga akhir tahun cukup optimis tercapai di rentang 100,000 - 120.000 ounces emas dengan total biaya US$ 900 hingga 1,050/ounces. Produksi tembaga tercatat juga bertumbuh baik dengan capaian 3,046 ton dengan AISC sebesar $3.69/lb.
Sementara itu, produksi Nikel dari PT Merdeka Battery Materials, Tbk (IDX:MBMA/anak perusahaan MDKA) naik signifikan dengan total 32,941 ton pada kuartal ini yang mencakup 20,900 ton nikel dalam NPI (Nikel Pig Iron) dan 12,041 ton nikel dalam nikel matte.
(anl/ega)