.webp)
Dalam rangka perluasan areal tanam dan meningkatkan produksi pertanian di Merauke, Menteri Pertanian Amran Sulaiman memberangkatkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan). Bantuan itu dikirim dari Dermaga Madura Koarmada II, Ujung, Surabaya dengan KRI dr Soeharso 990.
"Tekanan El Nino yang luar biasa di republik ini sehingga kita harus mengantisipasi risiko kelaparan dan kelangkaan pangan. Kami melakukan percepatan dengan membuka lahan di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua," kata Amran usai memberangkatkan KRI 990, Senin (14/5/2024).
Rencananya, Kementan akan membuka lahan seluas 1 juta hektare di Merauke. Ratusan alsintan yang diberangkatkan itu, kata Amran, akan digunakan untuk mengelola lahan di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Khusus di Merauke kami akan buka (lahan) di sana kurang lebih 1 juta hektare. Kami berangkatkan peralatan, ini pengapalan pertama, ada pengapalan kedua. Itu 260 unit," terang Amran.
"(Jenis alsintan yang dikirim) ada alat tanam, ada alat panen, kemudian alat pengolahan tanah, ada pompa, kemudian ada drone untuk pemupukan. Semuanya adalah alat untuk menuju pertanian modern," tambahnya.
Peralatan modern ini dipilih Amran agar sektor pertanian bisa menguntungkan. Sehingga, generasi milenial dan generasi Z mau bertani.
Supaya tepat sasaran dan mencegah peralatan mangkrak, Amran telah membangun sistem yang terintegrasi. Ia bahkan bercita-cita pertanian modern di Merauke ini dapat sejajar dengan pertanian di negara maju.
Dengan sistem yang modern, Amran berencana menjadikan Merauke sebagai lumbung pangan. Hasil pertanian dari ibu kota Papua Selatan itu dicanangkan bisa untuk membantu provinsi yang kekurangan pangan.
"Merauke nanti jadi lumbung pangan Indonesia. Jadi kalau ada kekurangan pangan di suatu provinsi, nanti kita supply dari Merauke," tukasnya.
(dpe/iwd)
