PT BSI Gelar Pelatihan Mengemudi Defensif untuk Pekerja Tambang

PT BSI Gelar Pelatihan Mengemudi Defensif untuk Pekerja Tambang

Annisa Fadhilah - detikJatim
Jumat, 05 Apr 2024 15:37 WIB
PT BSI menggelar pelatihan mengemudi
Foto: dok. PT BSI
Jakarta -

PT Bumi Suksesindo (BSI/Perusahaan) kembali menggelar pelatihan wajib Defensive Driving Training (DDT) bagi para karyawan pemegang SIMPER (Surat Izin Mengemudi perusahaan). Pelatihan ini bertujuan untuk Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pekerja di kawasan pertambangan.

Pelatihan DDT merupakan syarat bagi pemegang SIMPER untuk bisa mengoperasikan kendaraan perusahaan. Pelatihan ini dioperasikan oleh Training and Development Department (TnD).

Training & Assessment Specialist PT Bumi Suksesindo Nurul Yaqin mengatakan DDT menekankan seseorang untuk mengemudi secara defensif. Hal ini agar pengemudi tidak mengemudi secara agresif atau ugal-ugalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, berkendara secara defensif merupakan perilaku atau cara berkendara yang dapat membantu kita untuk menyikapi dengan tepat terhadap berbagai macam ancaman bahaya, baik itu disebabkan oleh orang lain atau diri sendiri.

Hal ini dapat membuat para pengemudi akan lebih berhati-hati dan bijak saat berkendara seperti mampu mengemudikan kendaraan dengan aman, benar, efisien, dan bertanggung jawab; membentuk seorang pengemudi yang 'risk minimalis'; serta membentuk seorang pengemudi yang bertanggung jawab.

ADVERTISEMENT

Kondisi para pengemudi dengan kriteria di atas penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, nyaman, dan aman agar dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Karenanya, BSI memprioritaskan K3 di site Tujuh Bukit Operations Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Hingga saat ini, lanjut Yaqin, perusahaan telah menyelesaikan training untuk 686 karyawan (BSI maupun perusahaan rekanan) yang beraktivitas di site Tujuh Bukit Operations. Tidak semua karyawan yang mengikuti training tersebut lulus. Apabila tidak lulus, SIMPER-nya dicabut dan tidak diperbolehkan mengemudikan kendaraan di area site.

"Setiap satu tahun sekali akan dilakukan rutin DDT refresher untuk mengingat kembali dan menambah pengetahuan untuk seluruh pemegang SIMPER supaya tetap berkendara dengan aman dan bertanggung jawab," kata Yaqin dalam keterangan tertulis, Jumat (5/4/2024).

Pelatihan ini bertujuan untuk mengubah kerangka berpikir dan perilaku para pengemudi, para pelatih telah menyiapkan materi-materi yang harus diselesaikan dalam waktu tiga hari.

Materi dalam pelatihan tersebut pengetahuan meliputi perundang-undangan, kebijakan K3L (kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan), safety Golden Rules (larangan keras di tambang BSI), rambu-rambu yang ada di tambang, manajemen risiko, pengetahuan dasar mengemudi, mengenal kendaraan, keterampilan mengemudi, dan mengemudi defensif.

Selain itu, para peserta training harus melalui serangkaian tes keterampilan berkendara, seperti pre-start check, mengemudi zig-zag, parkir seri dan paralel, teknik pengeriman, skill driving, dan commentary driving.

Pada tahap ini, biasanya akan banyak peserta yang gugup karena harus mengemudi di medan yang tidak biasa. Pelatih membawa peserta ke tempat yang licin, berlumpur, menanjak, menurun, jalan sempit, dan jalan yang berdebu untuk menguji skill driving, commentary driving, teknik pengereman, dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas.

Pada praktek mengemudi zig-zag, parkir seri dan paralel, terdapat peserta yang menabrak safety cone yang sudah di tata oleh pelatih sehingga peserta harus mengulanginya lagi.

Kondisi area training tersebut menyesuaikan keadaan sebenarnya di site. Kondisi jalan di dalam tambang tidak beraspal. Ketika hujan, jalan menjadi licin dan berlumpur. Ketika panas terik jalan menjadi sangat berdebu.

Ada kondisi jalan tertentu yang miring, menanjak, menurun, dan di dalam area pertambangan ada banyak alat berat yang beroperasi sehingga dalam berkendara harus mempunyai kemampuan khusus dan mematuhi peraturan maupun prosedur yang telah dibuat oleh pemerintah dan perusahaan.

Peraturan lalu lintas pertambangan PT Bumi Suksesindo berpedoman kepada Keputusan Direktur Jendral Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 185 Tahun 2019. Kemudian, perusahaan juga mengaturnya dalam Safety Golden Rules dan Kebijakan K3L.

Sementara itu, Occupational Health and Safety (OHS) Superintendent PT Bumi Suksesindo Sukadi mengatakan bahwa PT BSI telah melakukan banyak upaya untuk mencegah kecelakaan tambang. Pelaksanaan DDT hanya salah satunya.

"Tim OHS melakukan inspeksi kepatuhan (spot check). Ini dilakukan untuk memastikan kepatuhan karyawan terhadap prosedur atau aturan baku keselamatan, yaitu kepatuhan terhadap Golden Rules, prosedur keselamatan lalu lintas, prosedur keselamatan operasional, dan lain-lain," ujarnya.

Terutama untuk kepatuhan aturan keselamatan kendaraan dan lalu lintas tambang, ada beberapa jenis inspeksi yang dilakukan, antara lain pengukuran kecepatan kendaraan (speed check), rambu lalu lintas jalan tambang, kelengkapan kendaraan dan pengendara, prosedur parkir, dan tes slalom.

Selain itu, kendaraan harus lolos commissioning atau pengujian dan pemeriksaan kelayakan kendaraan sesuai dengan standar pertambangan atau belum; rutin melakukan inspeksi kendaraan, yaitu pengecekan kendaraan dalam jangka waktu satu bulan sekali.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Job Fair di Jaktim Juga Ada Booth Mobile Training Unit Loh!"
[Gambas:Video 20detik]
(prf/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads