Ratusan warga Kelurahan Cokromenggalan, Kecamatan Ponorogo, menyerbu beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijual Bulog. Mereka rela antre satu jam demi bisa mendapatkan beras murah.
"Harganya lebih murah apalagi mau puasa bentar lagi butuhlah beras. Lha kita makannya beras," tutur salah satu warga Siti Kholifah, Rabu (28/2/2024).
Siti menambahkan dia merasa senang dengan adanya program Gerakan Pangan Murah (GPM) ini. Pasalnya, harga beras di pasaran mencapai Rp 15-16 ribu per kg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau beras SPHP Rp 10.200 per kilogram," terang Siti.
Harga beras murah itu membantu dirinya memenuhi kebutuhan pangan. Apalagi menjelang bulan puasa, harga bahan pokok melonjak.
"Kalau ada program ini mendukung lah, bagus kalau butuh juga dapat. Senang banget dapat beras murah," ujar Siti.
Menurutnya, di tengah melonjaknya harga kebutuhan pokok, membuat dirinya harus pintar membagi uang untuk memenuhi kebutuhan.
"Tadi tahu dari grup RT langsung ke sini ambil kupon, alhamdulillah dapat 1 kupon buat 2 kantong beras. Bayar Rp 102 ribu," tandasnya.
Hal senada juga diungkapkan Cindy Uswatun Khasanah (32) yang mengaku senang dengan beras SPHP. Sebab, biasanya dia beli di toko atau pasar Rp 14 ribu per kg.
"Di pasar Rp 70 ribu per 5 kilogram, kalau SPHP Rp 51 ribu per 5 kilogram," kata Cindy.
Salah satu petugas Bulog Ponorogo, Fatrianto mengaku hari ini dia membawa 8 ton beras terbagi 800 kupon. Diakuinya program GPM ini untuk menekan harga beras di pasaran yang melambung naik.
"Kita ambil berasnya dari Pulung, Ponorogo. Terus kita sebar di beberapa titik untuk program GPM ini. Tujuannya untuk menekan harga beras di pasaran," papar Fatrianto.
Menurutnya, selain di Ponorogo, pihaknya juga menggelar program beras murah ini di Magetan dan Pacitan sesuai area kerja. Biasanya dalam kurun waktu 2 jam saja. Beras SPHP yang dibawa langsung ludes diserbu warga.
"Rata-rata tiap titik kita membawa 6 hingga 8 ton untuk masyarakat," pungkasnya.
(hil/fat)