.webp)
Maksin menjelaskan bahwa Bandara Internasional Dhoho Kediri memiliki spesifikasi panjang landasan pacu atau runway 3.300 m x 45 m yang mampu didarati Pesawat terbesar B777-300ER.
Bandara dengan jalur perpindahan pesawat atau taxiway sepanjang 306 m x 32 m dan 438 m x 32 m itu memiliki gedung terminal seluas 18.224 meter persegi berkapasitas 1,5 juta pax per tahun.
Maksin menyebutkan bahwa pembangunan bandara Dhoho Kediri meliputi landside (sisi darat) yakni runway, taxiway, dan apron, serta airside (sisi udara) terdiri dari terminal, crub, dan tempat parkir kendaraan.
Dia tegaskan pembangunan bandara itu telah memasuki tahap finishing. Pengerjaan pembangunan airside maupun landside secara aktual dia sebutkan sudah mencapai target 97%.
"Airside meliputi VIP apron dan commercial Appron, Drainage System, Ducting (saluran distribusi udara), Topsoil & Grass serta runway strip (landasan pacu) sudah tuntas 100%," kata Maksin, Jumat (1/12/2023).
Terkait dokumen kesiapan operasi bandara Dhoho Kediri seperti sertifikat standar BUBU, Condition Precedence (CP) KPBU Done Aeronautical Information Publication (AIP) juga sudah selesai dikerjakan.
Sedangkan Sertifikat Layanan Navigasi Penerbangan dan Sertifikat Bandar Udara (SBU) memasuki tahap on progres masing-masing tanggal 25 dan 29 November 2023.
"Nanti tanggal 1-3 Desember 2023, final check kesiapan operasi dan simulasi operasi. Diperkirakan bandara Dhoho mulai beroperasi komersial pada 8 Desember 2023. Semakin cepat semakin baik sehingga bandara Dhoho Kediri beroperasi aman dan tenang untuk penumpang," kata Maksin.
Maksin menambahkan bahwa sehari sebelum kunjungan Gubernur Khofifah ke Kediri telah digelar kegiatan Airline Gathering yang dihadiri 5 maskapai penerbangan membahas operasional bandara.
"Ada perwakilan dari Super Air Jet, Lion dan Batik Air, kemudian ada Sriwijaya Air dan Citilink. Kami berfikir itu sudah bagus di awal untuk kegiatan gathering tadi malam," kata Maksin.
(dpe/iwd)
