Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau Bandara Internasional Dhoho. Dia memastikan persiapan operasional bandara baru di Kabupaten Kediri yang rencananya segera beroperasi dalam waktu dekat.
Didampingi Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDhI) Maksin Arisandi, Khofifah meninjau kesiapan layanan di Bandara Dhoho.
Khofifah tampak melihat layanan check-In counter, ruang tunggu domestik, ruang tunggu internasional, hingga ruang pemeriksaan imigrasi keberangkatan internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu dia juga meninjau ruang pemeriksaan imigrasi kedatangan internasional, ruang pemeriksaan bea cukai, ruang pengambilan bagasi internasional, juga akses garbarata, apron, dan runway.
Sebagaimana diketahui, bandara ini memiliki sejumlah keunggulan. Landasan pacu atau runway-nya sepanjang 3.300x 45 m, sehingga mampu menampung Pesawat terbesar B777-300ER.
Tidak hanya itu, jalur perpindahan pesawat atau taxiway bandara ini membentang sepanjang 306 x 32 m dan 438 x 32 m. Selain itu, gedung terminal Bandara Dhoho yang berukuran 18.224 M2 memiliki kapasitas tampung maksimal hingga 1,5 juta penumpang per tahun.
Khofifah mengatakan, transportasi publik sangat signifikan agar bisa mendorong pergerakan ekonomi, infrastruktur, wisata, pendidikan, budaya, dan interaksi antarbangsa.
"Bandara ini menjadi kekuatan kita yang luar biasa untuk membangun keseimbangan pertumbuhan pembangunan wilayah Utara dan Selatan Jawa Timur," kata Gubernur Khofifah. Jumat (1/12/2023).
Menurutnya, pembangunan daerah tidak bisa dibangun dengan pendekatan simetris melainkan asimetris. Sebab, ada kebutuhan infrastruktur yang harus ditambah dan difasilitasi.
"Masyarakat Mataraman, terutama Kediri Raya, saya rasa berbagai infrastruktur penunjang termasuk Tol Kediri-Tulungagung dan seterusnya menjadi penguatan untuk bersiap memberikan daya dukung dari hadirnya Dhoho Airport di Kediri," ujarnya.
Dengan hadirnya bandara Dhoho di Kediri, Khofifah yakin akan membawa dampak yang cukup luas untuk banyak sektor pembangunan. Di sektor pendidikan, keberadaan bandara ini tentunya akan membutuhkan peningkatan kualitas SDM di wilayah Kediri Raya.
Begitu pula di sektor agrobisnis. Produksi pengembangan di sekitar gunung Wilis meliputi kopi, kakao, alpukat tanpa biji, serta nanas yang selama ini marketnya sangat baik dalam dan luar negeri.
Artinya, kata Khofifah, hadirnya Bandara Internasional Dhoho memberikan ruang cukup luas bagi sektor IKM dan UKM untuk terus mendongkrak roda perekonomiannya.
"Mari kita lihat hadirnya Dhoho Airport sebagai kekuatan untuk memberikan ruang dan harapan baru utamanya bagi milenial untuk melompat lebih tinggi dan lebih jauh sehingga kekuatan SDM di Kediri Raya dan Mataraman lebih komprehensif kualitatif," jelasnya.
Dari sektor budaya, Gubernur Khofifah meminta agar ada ikon dari Kediri dan Mataraman yang dimunculkan. Tujuannya untuk menguatkan nuansa local wisdom di wilayah Mataraman.
Lebih lanjut, hadirnya Bandara Internasional Dhoho bisa menjadi salah satu titik sentral embarkasi, khususnya bagi masyarakat Mataraman Raya
"Umrah nantinya juga bisa melalui Dhoho Airport jika izin operasional penerbangan internasional sudah turun," pungkasnya.
(dpe/dte)