.webp)
Berdasarkan data Diskopum Kabupaten Blitar ada sekitar 270 koperasi yang diusulkan untuk bubar. Jumlah itu terdiri dari 170 koperasi pada 2022, dan 100 koperasi pada 2023. Ratusan koperasi itu sudah diusulkan kepada pemerintah pusat untuk dibubarkan.
"Sampai saat ini masih berproses, karena tahapan cukup panjang. Jadi ada sekitar 170 koperasi di tahun lalu, dan di 2023 sampai saat ini ada sekitar 100 koperasi. Total ada 270 koperasi yang diusulkan bubar," kata Kadiskopum Kabupaten Blitar Sri Wahyuni kepada detikJatim, Rabu (4/10/2023).
Hingga saat ini, Kata Yuni, jumlah total koperasi di Kabupaten Blitar sekitar 1.063 unit. Sementara jumlah koperasi yang terhitung tidak aktif mencapai 465 unit. Ratusan koperasi itu tidak aktif karena tidak melakukan kegiatan. Ada pula yang mengalami dana macet hingga tidak sehat.
"Untuk penyebab rata-rata dana macet, jadi tidak sehat alias tidak aktif. Kemudian mereka (koperasi) tidak melakukan RAT selama dua tahun terakhir," jelas Yuni.
Menurut Yuni, koperasi yang tidak aktif mendapatkan pembinaan dari pemerintah daerah. Itu dilakukan untuk membantu atau mengupayakan keberlanjutan koperasi. Namun, apabila tidak dapat diselamatkan maka akan diusulkan bubar.
Selain itu, rata-rata koperasi yang macet adalah koperasi simpan pinjam. Umumnya koperasi simpan pinjam tidak dapat menyelesaikan masalah dan berakhir kolaps.
"Untuk koperasi yang aman ini adalah koperasi usaha dan sebagainya, karena ada kegiatannya yang lebih aman," tandasnya.
(dpe/iwd)
