Perayaan Hari Kemerdekaan Ke-78 Republik Indonesia menjadi ladang meraup cuan bagi pelaku bisnis persewaan kostum karnaval di Tulungagung. Omzet bisnis melejit hingga belasan juta per hari.
Salah satu pelaku bisnis persewaan kostum karnaval di Kelurahan Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten, Tulungagung Novita mengatakan, peningkatan order sewa kostum meningkatkan tajam pada bulan Agustus hingga September.
"Tiap hari ada karnaval, mulai dari tingkat desa sampai kecamatan di Tulungagung maupun daerah sekitar. Sehingga tiap hari kostum yang keluar antara 15 sampai 20 kostum," kata Novita, Jumat (18/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga sewa kostum produksinya bervariasi, untuk anak-anak antara Rp 400 ribu hingga Rp 800 ribu/kostum. Sedangkan untuk dewasa harga sewanya mulai Rp 500 ribu hingga di atas Rp 5 juta
"Seperti yang pernah dipakai Bu Dendy itu dari kami, harga sewanya sekitar Rp 9 juga, tapi bahannya premium," imbuhnya.
Novita mengaku, pada bulan Agustus ini pihaknya sampai kewalahan melayani persewaan kostum karnaval, karena waktu pelaksanaan karnaval beberapa daerah bersamaan.
"Penyewa kostum kami ini dari Tulungagung sendiri, kemudian Trenggalek khususnya Munjungan, Kediri, Blitar hingga Lamongan," imbuh pemilik persewaan Mahadewi ini.
Dari ratusan koleksinya, yang paling banyak diminati oleh masyarakat adalah kostum bertema Garuda, kerajaan dan pewayangan.
![]() |
"Kalau tema Garuda itu nomor satu, setiap even pasti keluar. Kerajaan dan pewayangan juga banyak," jelas Novi.
Selain untuk kegiatan karnaval HUT RI, pihaknya juga banyak menerima pesanan sewa untuk even bersih desa.
Menariknya, seluruh kostum yang disewakan tersebut merupakan hasil produksinya sendiri. Pihaknya menjahit hingga membuat aneka ornamen dan hiasan.
"Semua kami produksi sendiri, paling kalau kewalahan minta bantuan teman untuk bikinkan beberapa, tapi tetap saya yang merangkai. Sebetulnya banyak yang pesan mau beli, tapi saya fokus ke produksi dan sewa saja," imbuhnya.
Ia menceritakan, bisnis jasa persewaan kostum karnaval saat ini tengah naik daun, bahkan menurutnya, hampir seluruh pengusaha salon juga memiliki koleksi kostum.
"Saya mulai beralih ke kostum karnaval sejak 2016, sebelumnya rias pengantin sejak 2003," imbuhnya.
Novita mengaku bersyukur bisnis ini terus berkembang pesat, seiring dengan banyaknya even pada momen hari kemerdekaan.
(hil/fat)