Harga hewan kurban di Pasar Hewan Terpadu (PHT) Tulungagung mulai merangkak naik mendekati Idul Adha. Kondisi ini sejalan dengan tingginya daya beli masyarakat.
Salah seorang pedagang sapi, Suyono mengatakan, saat ini harga sapi di pasar rata-rata mengalami kenaikan antara Rp 1 juta hingga Rp 3 juta/ekor. Ia mencontohkan, sapi yang biasa dijual Rp 20 juta kini naik menjadi Rp 22 juta.
"Kalau harga mulai naik. Biasanya harga itu akan semakin naik saat mendekati Idul Adha, karena jumlah kebutuhan semakin tinggi," kata Suyono, Selasa (20/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya peningkatan harga tersebut sejalan dengan meningkatnya tingkat daya beli masyarakat. Namun pihaknya menyebut saat ini belum mencapai puncak penjualan.
"Kalau angka penjualan belum mencapai puncaknya, tapi memang ada peningkatan," imbuhnya.
Suyono menambahkan pada tahun ini pasar hewan mulai bergairah, jika dibandingkan tahun lalu. Kondisi itu dipengaruhi oleh mulai meredanya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Ini lumayan ramai, tapi masih lebih ramai sebelum wabah PMK," jelasnya.
Pedagang asal Kecamatan Kampak, Trenggalek ini mengaku pada saat wabah PMK tahun lalu, Dia hanya mampu menjual 10 ekor sapi. Sedangkan tahun ini meningkat hingga dua kali lipat.
"Tahun lalu hanya 10 ekor, sekarang saya sudah jual 25 ekor. Paling banyak itu justru yang beli di rumah langsung, kalau di pasar sedikit," kata Suyono.
Hal senada disampaikan salah seorang pedagang kambing di PHT Tulungagung Sugiyono. Menurutnya menjelang Idul Adha harga kambing di pasar juga mulai mengalami peningkatan. Peningkatan terjadi pada kisaran Rp 200-500 ribu/ekor.
"Peningkatan harga kambing ini merata di semua pasar hewan. Terutama untuk kambing kurban," kata Sugiyono.
Harga kambing kurban rata-rata dijual Rp 3 juta hingga Rp 6 juta, tergantung jenis dan ukurannya. Semakin besar ukuran kambingnya maka harganya juga semakin tinggi.
"Kalau kambing kurban standar ya Rp 3-3,5 juta sudah pantas lah. Enggak terlalu kecil dan enggak terlalu besar," jelasnya.
Sementara Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tulungagung Tutus Sumaryani, mengatakan menjelang Idul Adha tahun ini pihaknya mulai meningkatkan pengawasan terhadap hewan yang diperdagangkan.
Petugas veteriner rutin melakukan pemantauan kesehatan hewan pada saat hari pasaran. Hal ini dilakukan untuk mencegah masuknya hewan kurban berpenyakit di Tulungagung.
"Alhamdulillah dari pemantauan yang kami lakukan, kondisi sapi maupun kambing di pasar hewan ini kondisinya sehat dan layak untuk diperdagangkan," kata Tutus.
Sedangkan untuk memperketat perdagangan hewan antar wilayah, pihaknya mempersyaratkan adanya Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Hal ini untuk menjamin hewan yang diperdagangkan dalam kondisi sehat.
"Karena perdagangan hewan di Tulungagung ini juga ada yang dari luar kota, seperti Kediri, Blitar maupun Trenggalek," jelasnya.
(dpe/fat)