Harga Kebutuhan Dapur di Pasar Porong Sidoarjo Terus Naik Jelang Ramadhan

Harga Kebutuhan Dapur di Pasar Porong Sidoarjo Terus Naik Jelang Ramadhan

Suparno - detikJatim
Rabu, 22 Mar 2023 10:50 WIB
pasar baru porong
Pedagang di Pasar Baru Porong (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Menjelang puasa Ramadhan 2023, sejumlah harga kebutuhan dapur di Pasar Porong Sidoarjo terus naik. Bahkan kenaikan harga itu naik satu minggu sebelum puasa ramadhan.

Harga kebutuhan dapur yang setiap hari naik yakni harga cabai rawit. Saat ini harga cabai rawit tembus Rp 80 ribu/kg. Satu minggu seblumnya harga cabai rawit hanya kisaran Rp 55 ribu/kg. Selain itu cabai merah besar juga merangkak naik dari awal Rp 30 ribu/kg naik Rp 55 ribu/kg.

Pantauan detikJatim di Pasar Baru Porong selain cabai, bawang merah juga mengalami kenaikan. Satu minggu sebelumnya harga bawang merah Rp 25 ribu/kg, naik menjadi Rp 45 ribu/kg.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenaikan harga kebutuhan dapur ini satu minggu sebelumnya sudah mengalami kenaikan," kata Hastutik pedagang prancangan di Pasar Baru Porong, Rabu (22/3/2023).

"Kenaikan yang paling signifikan adalah cabai rawit, hampir setiap hari cabai naik, per hari ini harganya tembus Rp 80 ribu/kg," imbuh Hastutik.

ADVERTISEMENT

Hal senada disampaikan Rusmawati (61), pedagang prancangan Pasar Baru Porong. Dia mengaku kenaikan bahan pokok terutama kebutuhan dapur rutin setiap tahun menjelang bulan Ramadhan.

"Karena harga kulakannya naik, ya terpaksa harga jualnya kebutuhan dapur tersebut saya naikan," kata Rusmawati.

Rusmawati menambahkan, selain harga kebutuhan pokok bumbu dapur, harga telur ayam juga mengalami kenaikan. Harga telur ayam satu minggu sebelumnya hanya Rp 29 ribu/kg, saat ini mencapai Rp 32 ribu/kg.

"Kenaikan harga kebutuhan pokok bumbu dapur itu sudah semacam tradisi ketika menjelang bulan Ramadhan, rutin setiap tahun pasti naik, penyebabnya para pedagang tidak mengetahui," tandas Rusmawati.

Sementara itu Kasmari (29) salah satu pedagang bakso yang mangkal di Terminal Porong mengaku naiknya harga cabai rawit membuat dirinya mengurangi pembuatan sambal.

"Agar tidak rugi saya bikin sambal tidak berlebihan, bahkan pembeli bakso untuk mengambil sambal diberikan saran jangan terlalu berlebihan, alhamdulillah pembelinya menyadari mas," tandas Kasmari.




(abq/fat)


Hide Ads