.webp)
Harga daging sapi di Surabaya diperkirakan naik Rp 5-10 ribu per kilogram. Demi mengontrol harga agar tetap stabil, Rumah Potong Hewan (RPH) menyiapkan stok daging 8-10 ton.
"Naiknya kalau Rp 5-10 ribu itu wajar. Tapi di atas Rp 10 ribu itu nggak normal. Makanya tugas kami memastikan bahwa stok daging itu cukup dari potongan RPH itu kelihatan," kata Direktur PD RPH Surabaya Fajar A Isnugroho, Kamis (9/3/2023).
Setiap malam RPH memotong sekitar 180 ekor. Bahkan selama tiga hari bisa memotong 200 ekor sapi. Sehingga kebutuhan daging sapi di Kota Surabaya masih cukup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan sampai stok sapi kurang, daging kurang yang menyebabkan fluktuasi harga. Kami stabilkan. Ada tim monitoring dengan daging yang akan dibentuk untuk memantau semua daging dan harga di pasar," ujarnya.
Dengan stok daging yang ada maka harga di pasaran tidak naik dan relatif stabil. Namun, kebutuhan daging tidak hanya di RPH saja, daging impor di supermarket pun juga banyak dijual.
Namun, pihaknya tetap menyetok daging segar hingga 10 ton selama Ramadhan hingga Idul Fitri.
"Kami menyediakan daging segar dingin itu 8 sampai 10 ton yang rumah daging. Selebihnya kan dipasok dari macam-macam, ada daging beku dan sebagainya. Itu di luar ayam ya, sapi saja," jelasnya.
Pada tahun 2022, stok daging sapi yang dikeluarkan selama Ramadhan hingga Idul Fitri sebanyak 9 ton. Biasanya, permintaan akan meningkat pada H-10 Idul Fitri.
RPH pun memastikan stok hewan cukup dan daging yang dibutuhkan masyarakat tidak sampai kurang.
Dari 8-10 ton daging sapi, akan dialokasikan mulai Maret sebanyak 3 ton ke 7 pasar di Surabaya. Sisanya akan dialokasikan pada bulan April menjelang Idul Fitri.
"Karena memang meningkat sepekan setelah awal Ramadan sampai akhir Ramadan. Semua pasar di Surabaya. Tapi kami fokus sesuai arahan pemkot, menitikberatkan pada 7 pasar yang kami pantau, yaitu Pasar Pabean, Wonokromo, Pucang, Genteng, Tambakrejo, Pasar Kembang dan Balongsari," tandasnya.
(dpe/dte)
