Kenaikan harga beras ini membuat Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus melakukan upaya untuk menstabilkan harga dengan operasi pasar. Salah satunya di Pasar Ketapang Kota Probolinggo. Operasi pasar digelar oleh pemerintah bekerja sama dengan pihak Bulog.
Pemprov Jatim terus melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan harga beras sesuai harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp 9.450 per kilogram.
Operasi pasar yang digelar Pemprov Jatim ini langsung diserbu warga. Di sini, beras sudah dikemas setiap kemasan berisi 10 kilogram. Rata-rata warga membeli lebih dari 10 kilogram, dengan alasan takut saat Ramadan, harga beras semakin melambung.
Misalnya saja, Homsa dan Luluk, warga Kota Probolinggo. Ia membeli beras murah untuk persiapan bulan puasa nanti.
Banyak warga yang melakukan aksi borong ini karena mereka takut stok beras saat Ramadan dan Lebaran justru langka di pasaran.
"Beli 10 kilogram, harga beras di operasi pasar nggak sampai Rp 10.000, hanya dijual oleh Bulog Rp 9.400 harganya, kalau di pasar harga beras Rp 12.000 per kilogramnya, saya berharap harga beras diturunkan," jelas Homsa, saat dikonfirmasi detikJatim, Rabu (1/3/2023).
"Harganya Rp 9.400 per kilogramnya kalau di operasi pasar, dan belinya tidak dibatasi, kalau di pasar harga beras jenis medium harganya mencapai Rp 12.000, beras yang dijual di operasi pasar dengan di sini kualitasnya sama, harga segitu mahal, kalau beras dijual operasi pasar murah, minta harga beras segera diturunkan," imbuh Luluk.
Warga di Kota dan Kabupaten Probolinggo berharap, pemerintah segera menstabilkan harga beras. Agar saat Ramadan, mereka tak kesulitan mencari bahan makanan.
(hil/fat)