Saat harga minyak goreng (Migor) curah di daerah lain naik jadi Rp 17 ribu, di Kota Surabaya justru turun. Bahkan harga migor curah di Surabaya di bawah HET Rp 15.500.
Salah satunya di Pasar Genteng. Harga migor curah di Surabaya turun Rp 2 ribu. Harga migor curah ini sudah turun sepekan lalu.
"Minyak curah turun jadi Rp 15.000/kg, sebelumnya Rp 17.000/kg. Mulai semingguan turun. Ada yang butuh 1-3, biasanya buat jual gorengan," kata pedagang sembako di Pasar Genteng, Asak kepada detikJatim, Rabu (22/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, menurut Asik, hingga saat ini minyak goreng subisidi merek Miyakita belum datang lagi. Dirinya pun menjual stok dari agen lain yang dijual Rp 15 ribu/liter.
"Minyakita Rp 15 ribu, kulak di Pabean, belum datang lagi. Kemarin katanya datang, ditunggu belum datang," ujarnya.
Sama halnya dengan minyak curah yang dijual Ida, pedagang sembako di Pasar Genteng. Harganya sudah turun dan diharapkan tetap stabil hingga Ramadan nanti.
"Turun, jual Rp 15 ribu sebelumnya Rp 17 ribu. Mudah-mudahan nggak naik-naik sampai puasa," kata Ida.
Sementara di Pasar Tambakrejo harga migor curah mengalami kenaikan menjadi Rp 16.500. Sebelumnya menjual dengan harga Rp 16.000/kg.
"Minyak curah Rp 16.500, naik Rp 500. Kalau Minyakita Rp 14.000," pungkasnya.
(esw/fat)