Harga bawang merah dan cabai rawit di Kota Surabaya mengalami kenaikan hingga dua kali lipat. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta Sekretaris Daerah (Sekda) dan PD Pasar Surya berangkat ke daerah penghasil bawang hingga cabai untuk pemenuhan stok di Kota Pahlawan.
"Saya minta PD Pasar dan dinas koperasi berangkat ke Nganjuk karena saya sudah kontak dengan bupati sana. Di situ kita bisa langsung connect dengan petaninya," kata Eri kepada wartawan usai sidak di Pasar Pucang Surabaya, Rabu (15/2/2023).
Rencananya, bawang dari Nganjuk akan dibawa langsung oleh petugas dari Pemkot Surabaya. Lalu, pedagang akan mendapatkan subsidi transportasi. Sehingga, harga cabai dan bawang merah bisa tetap stabil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita lihat dari beberapa hari ini terkait dengan cabai dan brambang. Kita lihat tiga hari kok bergerak terus, maka kita kontak ke Nganjuk, Probolinggo bisa langsung dengan pemerintahnya," ujarnya.
Bahkan, Eri menyebut hari ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan daerah tersebut. Dia berharap besok (16/2) pihaknya sudah bisa mengambil stok barang untuk pedagang di pasar Surabaya.
Dalam waktu empat hari ke depan, Eri berharap harga bawang merah hingga cabai bisa kembali normal. Salah satunya dengan memberikan subsidi transportasi.
"Ini kita sudah bisa lihat kekuatannya dari cabai dan brambang ini sampai berapa kita belinya. Kita normalkan, oh ternyata di transportasinya subsidi kita kurang, ya kita bisa subsidi dari penjualan. Itu yang kita pelajari," jelasnya.
Sementara itu, salah satu pedagang sayur di Pasar Pucang, Habibah mengakui jika harga cabai dan bawang merah naik. Bahkan kenaikannya bisa sampai dua kali lipat.
"Harganya Rp 40 ribu bawang merah, sebelumnya Rp 30 ribu, cabai Rp 80 ribu sebelumnya Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu. Naik sudah sebulan," pungkasnya.
(hil/fat)