Bupati Sumenep Achmad Fauzi berkomitmen mendorong UMKM bisa tumbuh dan berkembang. Fauzi terus mendorong UMKM Sumenep bisa naik kelas.
Agar naik kelas, kata Fauzi, Pemkab Sumenep telah membangun Halal Hub. Di sana UMKM diklasterkan menjadi tiga kelompok, yaitu kelas bawah, menengah, dan atas.
"Itu terus kami pantau dan bisa pilah-pilah, mana yang lokal, regional, nasional, dan yang bisa go internasional," ujar Bupati Fauzi, Senin (13/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Hal lain yang dilakukan Pemkab Sumenep agar UMKM naik kelas adalah memberikan pinjaman tanpa bunga melalui BPRS Sumekar, salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkab Sumenep.
Kebijakan pembiayaan Mitra UMKM itu untuk membantu pelaku UMKM di Sumenep dalam mengembangkan bisnisnya dengan melakukan kerjasama dengan BPRS melalui program pembiayaan mitra dengan bunga nol rupiah.
"Pelaku UMKM yang membutuhkan modal juga bisa bekerjasama dengan BPRS dengan pinjaman tanpa Bunga," terang Bupati Fauzi.
Melalui program tersebut pelaku usaha bisa meminjam maksimal sebesar Rp 5 juta dengan rentang waktu 12 bulan. Selain pinjaman tanpa bunga, BPRS Bhakti Sumekar juga memberikan pinjaman yang lebih besar dengan bunga yang cukup rendah.
Upaya Pemkab Sumenep mendorong UMKM membuat nilai investasi UMKM di Sumenep sepanjang 2022 mencatat angka yang fantastis. Nilai investasi yang masuk dari UMKM sepanjang 2022 mencapai Rp 1,7 triliun lebih.
Bupati Fauzi mengatakan pihaknya bisa mendata realisasi investasi sektor UMKM yaitu dari data 6.572 Nomor Induk Berusaha (NIB) yang masuk, yaitu 95 persen adalah UMKM dengan investasi Rp 1.782.600.000.000.
"Sisanya sektor umum," tandas Bupati Fauzi.
(fat/iwd)