IPM Jatim 2022 Naik, Gubernur Khofifah Sebut Bukti Kebangkitan Berbagai Sektor

IPM Jatim 2022 Naik, Gubernur Khofifah Sebut Bukti Kebangkitan Berbagai Sektor

Faiq Azmi - detikJatim
Jumat, 18 Nov 2022 11:55 WIB
Tahapan Pilkada Serentak di Jatim Dimulai, Khofifah Imbau Tetap Gunakan Protokol Kesehatan

Hilda Meilisa Rinanda 

Surabaya - Pendaftaran bakal calon bupati wali kota di Pilkada Serentak 2020 telah berlangsung mulai hari ini. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau seluruh bakal pasangan calon (paslon) kepala daerah agar ketat menerapkan protokol pencegahan COVID-19.

Khofifah juga meminta, baik paslon dan partai politik yang mengantarkan tidak membawa massa relawan secara besar. Hal ini karena masih dalam situasi pandemi COVID-19. 

β€œDalam situasi pandemi seperti sekarang ini memang pelibatan massa perlu dipertimbangkan kembali. Risiko penularan menjadi sangat besar jika massa tumpah ruah saat pendaftaran karena dorongan semangat untuk menyukseskan,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (4/9/2020).

Khofifah juga berpesan pada KPU dan Bawaslu Jatim agar terus memantau update zonasi di wilayahnya masing-masing. Hal ini untuk mengkordinasikan pelaksanaan Pilkada, serta menjaga keselamatan warga yang ingin memberikan suaranya.

β€œZonasi-zonasi ini menjadi penting. Masing-masing Bawaslu dan KPU Kabupaten Kota harus melakukan update mingguan untuk melihat apakah Kabupatennya ini zonanya kuning, hijau atau merah. Setelah itu cek kecamatan dan desanya. Bisa saja zonasi di kabupaten atau kota termasuk oranye atau merah tetapi kecamatannya hijau atau kuning, begitu pula desa dan kelurahannya,” pesan Khofifah. 

Tak hanya itu, Khofifah menyebut pelaksanaan sistem dan tata cara Pilkada juga patut menjadi perhatian. Pelaksanaan Pilkada nantinya diharapkan tidak akan membuat kerumunan yang bisa membahayakan. 

Untuk itu, fleksibilitas dari KPU dan Bawaslu memiliki peran penting dalam mengatur sirkulasi pemilih di TPS agar semua aman dan kondusif.

β€œFleksibilitas waktu pemilihan pasti harus dikomunikasikan ke masyarakat. Pembagian waktu pemilihan itu saya mohon kepada seluruh jajaran Bawaslu dan KPU memberikan opsi jika jam yang ditentukan perlu disesuaikan akibat satu dan lain hal, tetapi jam berahirnya masa pencoblosan tetap tidak berubah,” imbuhnya.

Di kesempatan yang sama, Khofifah mencontohkan jika pada Pilkada sebelumnya waktu maksimal adalah jam 1. Maka, pada Pilkada kali ini.ditambah dengan pembagian tahapan untuk menghindari penumpukan calon pemilih di dalam TPS. 

Untuk itu, peran identifikasi oleh masing-masing TPS harus terus dijalankan. Khofifah juga mengaku optimis akan pelaksanaan Pilkada yang diikuti 19 Kabupaten dan Kota ini.

Dari data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat capaian IDI (Indeks Demokrasi Indonesia) Jatim mengalami peningkatan sebesar 4,82 poin menjadi 77,68 dalam skala 0 sampai dengan 100. Capaian ini menjadi suatu sinyal bagus guna terselenggaranya Pilkada serentak yang berkualitas pada Desember mendatang.
Gubernur Khofifah (Foto: Hilda Meilisa Rinanda/detikJatim)
Surabaya -

Upaya Pemprov Jatim mendorong kualitas pembangunan manusia di Jawa Timur menunjukkan hasil menggembirakan. Hal itu terlihat dari meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Timur tahun 2022.

Berdasarkan catatan dari Badan Pusat Statistik (BPS), IPM Jatim Tahun 2022 sebesar 72,75 atau mengalami kenaikan 0,61 poin (0,85 persen) dari tahun sebelumnya.

Kenaikan ini terdorong semua indikator pembentuk IPM Jatim. Baik indeks kesehatan, indeks pendidikan, maupun indeks pengeluaran per kapita per tahun yang disesuaikan. Termasuk Umur Harapan hidup (UHH) yang meningkat jadi 71,74 tahun lebih lama 0,36 tahun dibandingkan tahun sebelumnya yakmi 71,38 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya untuk indikator pendidikan, Harapan Laman Sekolah (HLS) tahun 2022 tercatat sebesar 13,37 tahun, lebih tinggi 0,01 tahun dibanding sebelumnya yaitu 13,36 tahun. Sementara Rata-rata Lama Sekolah tahun 2022 mencapai 8,03 tahun, atau meningkat dibanding tahun lalu yang sebesar 7,88.

Sementara indikator Pengeluaran per Kapita riil yang disesuaikan pada tahun 2022 mencapai Rp11.992.000,- atau meningkat dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp11.707.000,-.

ADVERTISEMENT

Peningkatan IPM Jatim tahun ini disambut baik Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Menurutnya, hal ini menjadi gambaran terus bangkitnya berbagai sektor pasca pandemi COVID-19 dua tahun ini.

"Alhamdulillah meskipun pandemi COVID-19 masih melanda, tapi meningkatnya IPM Jatim ini menjadi penguat Optimisme Jatim Bangkit. Optimisme ini menjadi kekuatan dan semangat kita semua insya Allah kita bisa bangkit lebih kuat lagi ke depan," kata Khofifah di gedung negara Grahadi, Jumat (18/11/2022).

Menurutnya, Pemprov Jatim terus berkomitmen meningkatkan IPM secara luas. Baik di sektor pendidikan, kesehatan, pendapatan perkapita, usia harapan hidup, hingga mengurangi angka kemiskinan.

"Tentunya ini semua kita lakukan untuk mendorong Jawa Timur menjadi provinsi yang berkemajuan, berdaya saing, unggul, dan yang paling utama adalah kesejahteraan masyarakat meningkat," katanya.

Lebih lanjut menurutnya, IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara.

"IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya," katanya.

"Untuk itu, peningkatan IPM Jatim ini menjadi salah satu gambaran keberhasilan proses pembangunan di Jatim. Dan tentunya ini merupakan sinergi dan kolaborasi berbagai pihak termasuk elemen strategis yang ada di Jatim khususnya para bupati/ walikota," imbuhnya.

Selain angka IPM Provinsi Jatim meningkat, jumlah kabupaten/kota di Jatim yang status pembangunan manusianya tergolong tinggi semakin bertambah yakni sebanyak 22 kabupaten/kota. Jumlah ini meningkat dari tahun lalu sebanyak 21 kabupaten/kota.

Tiga kabupaten/kota di Jatim dengan status pembangunan manusia sangat tinggi yaitu Kota Surabaya (82,74), Kota Malang (82,71), dan Kota Madiun (82,01). Selanjutnya, tiga kabupaten/kota dengan progres pembangunan manusia paling cepat yakni Banyuwangi (1,34 persen), Nganjuk (1,333 persen), dan Lumajang (1,331 persen).

Sedangkan tiga kabupaten/kota yang memerlukan perhatian dan dukungan dalam pembangunan manusianya adalah Lumajang (66,95), Bangkalan (65,05), dan Sampang (63,39).




(faa/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads