Nelangsa, Petani Buah di Jombang Gagal Panen karena Cuaca Ekstrem

Nelangsa, Petani Buah di Jombang Gagal Panen karena Cuaca Ekstrem

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Kamis, 13 Okt 2022 14:13 WIB
Petani Buah di Jombang, Gagal Panen Gegara Cuaca Ekstrem
Petani buah gagal panen dampak cuaca ekstrem (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Jombang -

Musim hujan turun lebih awal karena cuaca ekstrem membuat para petani blewah, semangka dan timun suri di Kabupaten Jombang, menjerit. Mereka harus menanggung kerugian puluhan juta karena gagal panen.

Seperti yang dialami Suradi (60), petani semangka dan blewah di Dusun Jatirejo, Desa Plorejo, Kecamatan Tembelang. Ia mempunyai 2 petak lahan. Yaitu seluas 400 bata atau sekitar 5.600 meter persegi ia tanami blewah. Sedangkan yang 500 bata atau 7.000 meter persegi ia tanami semangka.

Hujan deras yang turun lebih awal dalam satu pekan terakhir membuat kedua petak sawahnya tergenang air. Sehingga seluruh semangka dan blewah di lahannya membusuk. Padahal, tanaman blewah miliknya satu minggu lagi sudah siap dipanen. Sementara masa panen semangkanya tinggal 2 pekan lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lahannya terendam air karena hujan satu minggu ini. Sehingga buahnya busuk semua, pembeli tidak ada yang mau," kata Suradi di lokasi, Kamis (13/10/2022).

Ribuan semangka dan blewah tersebut, lanjut Suradi terpaksa akan ia gunakan untuk pupuk kompos. Penghasilan kotor sekitar Rp 110 juta yang sudah di depan matanya, raib begitu saja. Sebab blewah miliknya jika berhasil dipanen bakal laku sekitar Rp 50 juta. Sedangkan semangka bakal menghasilkan Rp 60 juta.

ADVERTISEMENT

"Biasanya saya jual ke tengkulak sistemnya tebasan, tidak pakai ditimbang. Kalau kerugian biaya tanam dan perawatan Rp 16 juta," terangnya.

Gagal panen karena cuaca ekstrem juga dialami para petani buah di Desa Rejosopinggir, Kecamatan Tembelang. Salah seorang petani blewah, Joko Purwanto (31) mengelola lahan sekitar 2 hektare. Menurutnya blewah membutuhkan waktu 2 bulan 5 hari sampai ke masa panen.

Petani Buah di Jombang, Gagal Panen Gegara Cuaca EkstremPetani Buah di Jombang Gagal Panen/ Foto: Enggran Eko Budianto

Namun, tanaman blewah miliknya baru berumur 1 bulan 20 hari sudah diguyur hujan satu pekan terakhir. Sehingga sekitar 90 persen lahannya tergenang air karena tidak ada saluran pembuangan. Tak pelak blewah yang tak lama lagi akan dipanen itu membusuk.

"Mau panen diserang hujan terus selama satu minggu. Kalau tergenang kan busuk, jadi gagal panen," jelasnya.

Gagal panen membuat Joko harus menanggung rugi. Biaya perawatan yang ia keluarkan selama ini mencapai Rp 5 juta. Itu belum termasuk biaya tanam, upah tenaga kerja dan pupuk. Padahal, tanaman blewah 2 hektare atau sekitar 1.430 bata itu diprediksi bakal menghasilkan Rp 143 juta.

"Yang gagal panen sekitar 90 persen. Saya pasrah saja dengan kondisi ini," jelasnya.

Sukarman (66) juga menjerit akibat musim hujan yang datang lebih awal. Tanaman blewah, semangka dan timun suri miliknya di Desa Rejosopinggir juga gagal panen karena terendam air hujan. Padahal tanaman buah di lahan seluas 2 bahu atau sekitar 14.062 meter persegi itu siap dipanen 10 hari mendatang.

"Ini kurang 10 hari panen, tapi kebanjiran karena satu minggu hujan terus," ungkapnya.

Kerugian yang ia alami mulai tanam sampai perawatan mencapai Rp 40 juta. Padahal jika sukses panen, tanaman blewah, semangka dan timun suri milik Sukarman bisa menghasilkan Rp 110 juta. Ia berharap ada bantuan dari pemerintah. Sebab modal tanam dan perawatan lahan sebagian berasal dari pinjaman sejumlah tetangganya.

"Harapannya ada sumbangan dari pemerintah untuk membantu kerugian," tandasnya.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads