Hobi yang menghasilkan uang. Kalimat itu tampaknya tepat disematkan untuk M Idris (25), warga Kabupaten Pasuruan. Hobi budi daya ular sanca bola yang ditekuninya menghasilkan cuan hingga puluhan juta rupiah
Idris merupakan pemuda asal Dusun Serambi, Desa Winongan Kidul, Kecamatan Winongan. Dia mengaku telah meraup Rp 80 juta dalam setahun berkat budi daya hewan reptil ini.
Dia membudidayakan ular sanca bola sejak 2019. Idris menggunakan kamar berukuran 2x3 meter sebagai kandang sekaligus tempat penetasan. Saat ini, terdapat 7 indukan dan sejumlah anakan ular sanca bola siap jual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya beli sepasang. Tidak ada tempat, kamar tidur ini saya jadikan kandang ular," kata Idris, Sabtu (24/9/2022).
Idris menjelaskan tidak gampang memelihara sekaligus membudidayakan ular sanca bola. Dibutuhkan perlakukan khusus dan kuncinya harus telaten.
"Kalau makanan saya memilih tikus mahal seharga Rp 150 ribu per dua ekor agar coraknya menarik. Ada tikus lebih murah tapi nggak saya pakai," jelasnya.
Idris menjelaskan, proses penetasan sanca bola dimulai dengan mengawinkan jantan dan betina. Setelah berhasil kawin, tinggal menunggu sanca bertelur. Dibutuhkan waktu 3 bulan dari telur hingga menetas.
"Ular yang baru menetas sudah laku Rp 2 juta. Semakin besar semakin mahal. Tergantung corak juga. Pembelinya dari berbagai kota karena saya jual secara online," jelas Idris.
Selain menjual anakan yang baru menetas, ia juga menjual ular lebih dewasa. Harganya pun juga bikin melongo.
"Paling mahal saya jual Rp 25 juta per ekor. Pernah Rp 7 juta, Rp 10 juta juga," jelasnya.
Dari hasil penjualan sanca, Idris mengaku bisa mengantongi uang Rp 80 juta dalam setahun. Selain sanca bola, Idris juga memulai ternak sanca boa.
"Saya punya 7 indukan, satu induk bisa bertelur 8 telur per tahun. Setahun kurang lebih saya bisa mendapatkan uang sekitar Rp 80 juta lebih dari hasil ternak ini," tukasnya.
(hse/dte)