Pengusaha Kapal Banyuwangi Desak Harga Tiket Naik 30% Menyusul BBM Naik

Pengusaha Kapal Banyuwangi Desak Harga Tiket Naik 30% Menyusul BBM Naik

Ardian Fanani - detikJatim
Senin, 05 Sep 2022 16:53 WIB
Pelabuhan Ketapang Banyuwangi
Pelabuhan Ketapang Banyuwangi (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi - Kenaikan BBM memicu adanya permintaan kenaikan tiket kapal penyeberangan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Mereka menuntut adanya kenaikan harga di atas 30 persen.

Hal ini diungkapkan Ketua DPC Gapasdap Banyuwangi, I Putu Gede Widiana. Menurutnya, kenaikan harga BBM berpengaruh juga dengan biaya operasional kapal. Oleh karena itu, pihaknya berharap adanya kenaikan harga tiket penyeberangan.

"Ya tentu karena memang kondisinya perlu ada penyesuaian harga tarif kapal menyusul kenaikan BBM. Kalau tidak naik ya bisa bunuh diri ini," ujarnya kepada detikJatim, Senin (5/9/2022).

Kenaikan tarif harga penyeberangan ini, kata Putu, merupakan kalkulasi permintaan kenaikan tarif pada saat kenaikan BBM tahun lalu. Menurutnya, selama ini sudah lama tarif penyebrangan tidak naik.

"Sudah lama tidak naik ini. Sejak 2019 kalau tidak salah. Jadi anggapannya pemerintah terhutang dengan kenaikan tarif tahun lalu. Dikalkulasi ya sekitar 30 persen lebih," tambahnya.

Permintaan itu, kata Putu, dinilainya sangat wajar. Karena saat ini, untuk operasional penyeberangan, pihaknya harus mengeluarkan ongkos BBM tambahan sebesar 45 persen.

"Kita ini menggunakan BBM non subdisi ini. Jadi wajarlah kita minta naik," tegasnya.

Selain itu, saat ini kondisi penyeberangan juga sepi. Hal ini dimungkinkan karena pengusaha masih menyesuaikan dan menghitung operasional dengan kenaikan harga BBM.

"Masyarakat juga masih mikir untuk liburan ke Bali. Karena BBM naik ini sangat berimbas di perekonomian masyarakat," pungkasnya.

Perlu diketahui, jumlah kapal yang beroperasi di wilayah Selat Bali sebanyak 51 kapal. Namun yang beroperasi per hari hanya mencapai 28 kapal. Mereka bergiliran melayani penyeberangan Jawa Bali ini.


(fat/fat)


Hide Ads