Panic Buying Bikin Stok BBM di Sejumlah SPBU Malang Habis

Panic Buying Bikin Stok BBM di Sejumlah SPBU Malang Habis

Muhammad Aminudin - detikJatim
Kamis, 01 Sep 2022 13:50 WIB
SPBU di Malang kehabisa stok BBM karena panic buying
Foto: SPBU di Malang kehabisa stok BBM karena panic buying (Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Pertamina menyebut ada panic buying seiring isu kenaikan harga BBM. Dampaknya, sejumlah SPBU kehabisan stok, Tak terkecuali di Malang.

"Iya kemarin rush, ada panic buying. Sehingga stok di SPBU habis," ujar Section Head Comrel MOR V Pertamina Patraniaga Jatimbalinus, Arya Takur saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (1/9/2022).

Arya mengungkapkan adanya fenomena panic buying tentu akan berdampak pada stok SPBU cepat habis. Sementara untuk pengisian kembali membutuhkan jeda waktu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang jadi masalah kalau panic buying adalah stok SPBU cepat habis. Sementara kami membutuhkan waktu pengisian kembali karena mobil tangki membutuhkan waktu perjalanan dan pengisian di terminal BBM," ungkapnya.

Menurut Arya, stok di terminal bahan bakar minyak (TBBM) cukup banyak. Jika kalkulasi rata-rata memiliki ketahanan selama 10 sampai 15 hari.

ADVERTISEMENT

Sehingga jika dibilang ada kelangkaan atau penghematan tidak benar. Karena pihaknya mengacu pada keputusan pemerintah melalui BPH Migas untuk menentukan kuota BBM.

"Kalau kuota dari BPH migas yang menentukan dan mengatur. Tergantung kuota SPBU, yang masih cukup sampai Desember tidak ada pembatasan. Jika stok, maka akan dikirim, mungkin sore atau malam hari," tuturnya.

Arya menambahkan, berdasarkan data terakhir rata-rata konsumsi BBM di Jawa Timur ada kenaikan kurang lebih 7 sampai 10 persen di seluruh daerah. Untuk Gasoline pada Juni 2022 sebanyak 13 ribu kilo liter per hari. Sementara pada Agustus 2022 sebanyak 14 ribu kilo liter per hari.

"Jadi ada kenaikan sekitar 7 sampai 8 persen untuk Gasoline. Untuk Gasoline pada Juni 2022 sebanyak 7 ribu kilo liter per hari, dan Agustus 2022 7.700 ribu kilo liter per hari. Jadi ada kenaikan 10 persen hampir di seluruh daerah," terangnya.

Sementara itu, SPBU Sawahan, Kota Malang, terpaksa tak melayani penjualan BBM dari jenis Pertalite maupun Pertamax karena kehabisan stok. Hal itu dikarenakan banyaknya masyarakat membeli BBM.

"Kiriman BBM terlambat,ini sudah ngantre. Soalnya kan gantian untuk distribusi BBM ke SPBU lainnya juga," ujar pengawas SPBU Sawahan, Dian Firmansyah.

Ia menyebut, habisnya stok karena banyaknya masyarakat membeli BBM sejak kemarin hingga malam hari. Padahal kenaikan harga BBM belum terjadi.

"Stok sekarang habis dikarenakan kemarin konsumen panik. Dikira harga BBM naik, padahal gak jadi naik. Penjualan kemarin terutama siang sama malam hari ramai," pungkasnya.




(abq/abq)


Hide Ads