Di tengah isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pertalite dan solar, kebanyakan warga mengaku pasrah dengan kebijakan pemerintah. Mereka mengaku tetap memakai pertalite meski harganya naik.
Salah satu konsumen Abidin (35) warga Jalan Veteran Lamongan tidak berdaya jika pemerintah menaikkan harga BBM.
"Ya mau gimana lagi, beli saja walaupun naik. Tapi kalau bisa ya tidak naik, penghasilan saya pas-pasan," kata pria yang juga honorer di perkantoran kawasan Veteran kepada detikJatim, Selasa (30/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baginya, jika harga BBM naik, dirinya pasti kelimpungan. "Tambah susah kalau naik lagi. Honorer berapa sih gajinya," tegasnya.
Sementara salah satu sopir truk air mineral, Ahmad (40) warga Balongpanggang Gresik, mengaku hanya bisa pasrah dengan kebijakan pemerintah menaikkan BBM.
"Pasrah mawon sing ndue negoro (Pasrah saja dengan yang punya negara)," jelasnya.
Namun dirinya tidak memungkiri jika selesai pandemi COVID-19, situasi ekonomi baru pulih. Dirinya pun baru bisa bekerja dengan normal seperti sedia kala.
"Barusan selesai pandemi, baru saja kerja normal sudah ada kenaikan BBM. Maunya gimana pemerintah ini. Kapan situasi dan kondisi ekonomi masyarakat normal. Yang miskin ya tambah miskin," tegas pria yang biasa mengirim air mineral mulai Gresik hingga Bojonegoro.
(fat/fat)