Putri Tanjung Berbagi Ilmu Kelola Industri Kreatif di Trans Icon Mall Surabaya

Putri Tanjung Berbagi Ilmu Kelola Industri Kreatif di Trans Icon Mall Surabaya

Deny Prastyo Utomo - detikJatim
Sabtu, 06 Agu 2022 17:21 WIB
putri tanjung dalam seminar bisnis
Putri Tanjung (kanan), Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim
Surabaya -

CEO Trans Digital Lifestyle Grup, Putri Tanjung berbagai ilmu mengelola industri kreatif digital dengan pengunjung Trans Icon Mall Surabaya Sabtu (6/8/2022). Putri Tanjung membeberkan pengalamannya dalam berbisnis.

Putri Tanjung berbagi pengalaman selama hampir 2 jam. Dia mengaku telah tertarik pada industri kreatif sejak kecil karena telah dikenalkan oleh sang ayah, Chairman CT Corp, Chairul Tanjung.

"Waktu kecil aku punya kesempatan yang sangat luar biasa, bapak ke stasiun TV, Trans TV, bapak kerja ikut, jadi suka banget sama industri kreatif," ungkap Putri Tanjung di Atrium Trans Icon Mall Surabaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat usia 15 tahun, Putri pun mencoba ikut organisasi di sekolah dan dia dipercaya mengelola berbagai event. Sejak itu, minat bisnis Putri Tanjung tumbuh hingga saat ini

"Nah di umur 15 tahun bikin event untuk teman-teman di kelas. Jadi itu awal memulai bisnis. Aku percaya semua orang punya timeline (garis waktu) sendiri-sendiri," ungkap Putri Tanjung di acara bertajuk Developing Creative Business itu.

ADVERTISEMENT

Putri pun mengaku terus mengeksplorasi diri. Hingga akhirnya memiliki rasa percaya diri sebagai modal untuk terjun dalam dunia bisnis, meski usianya masih muda.

"Dari situ aku tahu kalau cari uang itu susahnya minta ampun. Aku bersyukur banget sama bapak dan ibu yang membolehkan berbisnis dulu, biar tahu susahnya cari uang kayak apa dan semakin bersyukur, jadi lebih tahu punya usaha itu tidak segampang itu," ungkap Putri Tanjung.

Melalui kegigihannya, Putri Tanjung kini dipercaya menjadi CEO of Trans Digital Lifestyle Group. Namun, menurut dia, perjalanan menuju puncak tidaklah mudah. Pasti ada tantangan dan ujian yang telah dilalui.

"Tantangan paling sulit adalah konsisten. Jadi sebenarnya kalau kita mau berbisnis atau melakukan apapun, kuncinya pertama harus konsisten. Kadang-kadang konsisten itu kita suka lupa. Jadi bikin dan menjalani bisnis, bukan kayak lari cepat dan selesai, tapi kayak never ending (tidak pernah berhenti). Tapi tiba-tiba dunianya berubah, masyarakat dan kemauannya berubah. Kita sebagai leader (pemimpin) perusahaan harus terus beradaptasi saja, tapi harus terus konsisten menuju satu tujuan yang kita sepakati," ungkap Putri Tanjung.

Lebih lanjut, Putri Tanjung menyampaikan bahwa pasti ada hikmah yang bisa diambil dari kegagalan yang pernah dialami. Itu dianggap sebagai sebuah proses untuk bisa menemukan solusi dalam berbisnis.

"Dengan masalah itu, kita tahu solusinya apa, jadinya kita bisa berkembang," ungkap Putri Tanjung.

Putri Tanjung juga memberikan motivasi kepada kawula muda untuk bisa terjun dalam industri kreatif. Sebab, ada banyak cara yang bisa dilalui.

"Pertama itu, butuh proses. Sekarang dengan kemajuan dunia digital, kita bisa berjualan (produk) secara online, bisa menjadi influencer, dan masih banyak pekerjaan atau beragam pekerjaan yang 10 tahun, 20 tahun lalu tidak pernah terpikir ada pekerjaan seperti itu, tapi basic-nya (dasarnya) kita harus tahu bisa sustainable (berkelanjutan). Jadi jangan mau yang instan-instan aja, karena semua tidak ada yang instan," lanjut Putri Tanjung.

Selanjutnya, riset pasar (market riset) menjadi hal penting untuk bisa terjun ke industri kreatif. Seperti faktor kompetitor dan peluang yang bisa diambil.

"Yang terpenting tujuannya apa, what and goal, dan selalu apa yang di kerjakan apalagi untuk membikin bisnis, bisnisnya harus dibutuhkan oleh masyarakat dan harus bisa berupa solusi. Apalagi waktu pandemi, justru saya melihat industri kreatif lebih solutif," ungkap Putri.

Putri Tanjung juga berpesan kepada muda-mudi untuk menjadi leader yang baik. Khususnya para wanita, harus memiliki empati yang tinggi.

"Pertama untuk menjadi leader yang baik, dia harus punya empati. Dan ini banyak timbul di leader-leader perempuan. Karena biasanya leader perempuan itu, punya empati yang besar. Kita nggak bisa memimpin kalau tidak punya empati. Dalam artian kita sukses, bisa memberikan manfaat untuk banyak orang. Kalau kita tidak punya empati, bisnis ya untuk cuan doang, bukan untuk dampak yang positif. Kedua untuk timnya juga, kita harus respect dengan yang lain, kita harus membuat kultur perusahaan yang sehat, di mana kita harus mendengarkan tim mau ngomong apa. Kalau kita tidak punya empati timnya akan malas sama kita," lanjut Putri Tanjung.

"Apapun situasinya, jangan lupa untuk bersyukur, karena dengan bersyukur hidup jadi lebih tenang. Semua memiliki proses masing-masing, jadi semangat terus jangan takut untuk mencoba hal baru, jangan pernah takut dan bosan untuk belajar," pungkas Putri.




(hse/iwd)


Hide Ads