Pasar Hewan di Ponorogo Dibuka Tapi Pembeli Masih Sepi

Pasar Hewan di Ponorogo Dibuka Tapi Pembeli Masih Sepi

Charolin Pebrianti - detikJatim
Kamis, 21 Jul 2022 07:43 WIB
Pasar Hewan di Ponorogo Dibuka
Pasar sapi Jetis di Ponorogo (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Pasar sapi Jetis, Ponorogo, kini dibuka. Sebelumnya, Pasar sapi Jetis ini terpaksa ditutup selama satu bulan akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Pantauan detikjatim, meski sudah dibuka per Rabu (20/7) kondisi pasar tampak lengang. Hanya ada beberapa pedagang yang mendatangi pasar. Sebagian merasa takut dan trauma, sebagian belum mengetahui jika pasar sudah dibuka.

"Rasa khawatir tetap ada, hidup itu kan harus berjalan, karena sumber kita kan pekerjaan kita di sapi," ujar salah satu penjual sapi, Wiwoho asal Badegan kepada wartawan, Kamis (21/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, dampak dari pasar ditutup tidak ada pemasukan lagi. Hanya terbantu dari jualan online saat momen Idul Adha.

"Dampak yang terasa untuk hidup sehari-hari nggak ada, karena nggak ada pemasukan," imbuh Wiwoho.

ADVERTISEMENT

Wiwoho menambahkan pihaknya saat ini hanya memiliki 10 ekor sapi. Usai ada beberapa ekor sapi miliknya dipotong paksa. Padahal biasanya tahun kemarin, omzet dia mencapai Rp 100 juta. Kini turun tinggal 25 juta saja.

"Penurunan drastis saya, hampir semua gitu, luar biasa dampak ekonomi PMK. Semoga habis ini membaik," tandasnya.

Sementara Pedagang lain, Suryanto asal Bungkal mengakui pihaknya masih trauma akibat PMK. Jika pasar terus ditutup, mereka khawatir tidak akan bisa berjualan sapi lagi.

"Ini hanya 30 an orang yang datang, padahal biasanya ada ratusan orang jual sapi di sini," kata Suryanto.

Sementara Plt Kabid Pasar Dinas Perdagkum Okta Heriyadi mengatakan ada dua pos yang disiapkan sebelum pedagang masuk pasar. Pos di Tegalsari dan Pos Jembatan Keyang.

"Ada 7 instansi yang bertugas, Dishub, Satpol PP, TNI, Polri, Dinas Pertanian, Dinas Perdagkum, BPBD," papar Okta.

Pedagang boleh berjualan asal mengikuti prosedur, saat datang sapi dan alat angkut langsung disemprot BPBD. Petugas dari Dinas Pertanian menyeleksi sapi yang sehat.

"Masuk pasar ada seleksi, jumlah dibatasi, 25 persen dari kapasitas pasar," tandasnya.

Namun meski sudah mulai dibuka, kondisi pasar masih sepi. Okta pun ingin ada evaluasi kembali. Apakah sosialisasi kurang atau seperti apa.

"Soalnya pasar dibuka keputusan baru kemarin, mungkin sosialisasinya kurang. Padahal kapasitas sapi di Jetis sampai 400 ekor, ini hanya terisi 15 ekor sapi," pungkasnya.




(fat/fat)


Hide Ads