PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatim, Bali, Nusa Tenggara turut menelusuri ada tidaknya kerja sama SPBU mini yang terbakar hebat menewaskan ibu dan anak di Sidoarjo. Soal peredaran SPBU mini atau pom mini, Pertamina menyebut tidak punya hak untuk melarang.
Area Manager Communication Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatim, Bali, Nusa Tenggara Deden Mochamad Idhani menegaskan bahwa PT Pertamina memang membuka peluang kerja sama bagi warga yang hendak membuka SPBU mini yakni Pertashop.
"Yang resmi ada kerja sama dengan Pertamina adalah Pertashop. Di luar itu Pertamini dan lain-lain yang tidak ada kerja sama dengan Pertamina bukan ranah kami," kata Deden kepada detikJatim, Kamis (16/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deden mengatakan pihaknya akan segera melakukan penelusuran terkait hal itu. Bila pun ternyata tidak ada kerja sama dengan Pertamina alias bukan merupakan Pertashop Pertamina menegaskan bahwa perusahaan pelat merah itu tidak bertanggung jawab atas kebakaran yang terjadi.
Berkaitan dengan maraknya SPBU mini atau pom mini di Jawa Timur Deden menegaskan bahwa Pertamina tidak mempunyai hak untuk melakukan pelarangan bahkan pengawasan. Keamanan SPBU mini dan faktor lainnya diserahkan kepada masing-masing pemilik. Sedangkan pengawasan kepada aparat keamanan.
"Pertamina tidak ada hak untuk melarang, itu ranah aparat keamanan (soal banyak ditemukan pom mini)," imbuhnya.
Sebelumnya, rumah sekaligus toko kelontong yang juga menyediakan SPBU mini di Jalan Kolonel Sugiono, Desa Wedoro Timpian, RT 3, RW 6, Waru, Sidoarjo terbakar hebat. Ibu dan anak penghuni ruko itu tewas terbakar.
Kapolsek Waru Kompol Bunari mengatakan peristiwa itu diduga terjadi Kamis pagi sekitar pukul 03.30 WIB. Akibat peristiwa itu ada dua korban tewas yang merupakan ibu dan anak serta satu korban lainnya menderita luka bakar.
"Dugaan sementara penyebab kebakaran dari pom mini. Saat ini masih dalam pemeriksaan, penyelidikan tim Labfor," kata Bunari ketika ditemui di lokasi.
Dugaan ini dikuatkan dengan keterangan saksi mata. Sebelum kejadian, warga sekitar sempat mendengar ledakan. Kebakaran hebat itu melalap habis seluruh isi toko dan seisi rumah.
Ibu dan anak penghuni bangunan seluas 6 x 10 meter itu turut tewas terbakar diduga karena terjebak di dalam rumah yang hanya memiliki satu pintu saja. Api diduga berasal dari SPBU mini di depan bangunan yang jaraknya sekitar 1 meter.
Salah satu warga sekitar Yudi menyebutkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.30 WIB. Ia mengaku mendengar ledakan keras dari rumah sekaligus toko itu. Namun ia baru menyadari terjadinya kebakaran setelah pintu rumahnya diketuk suami korban.
"Ketuk-ketuk minta tolong tetangga-tetangga. Rumah saya, kan, persis di depannya pas," ujar Yudi, Kamis (16/6/2022).
Yudi kemudian memberikan pertolongan dengan meneleponkan Dinas PMK. Karena panik, ia mengaku sempat keliru. Bukannya menelepon PMK Pos Waru tapi ia malah menelepon PMK Pos Candi.
Menurut Yudi, saat itu api sudah membesar dan membakar ludes toko. Sedangkan suami korban langsung dilarikan ke rumah sakit dengan membonceng motor karena mengalami luka bakar di tangan dan kakinya.
"Saya bonceng naik motor saya bawa ke RS Bunda Sidoarjo dengan luka bakar kaki kanan dan tangan sebelah kiri," imbuhnya.
(dpe/fat)