Ponorogo masuk daerah terpapar wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sejumlah pasar hewan ditutup sementara oleh pemerintah kabupaten (pemkab) untuk menekan penyebaran PMK. Pedagang yang kelabakan, akhirnya mulai merambah jual beli hewan kurban secara online.
Padahal, kurang dari sebulan umat Muslim merayakan Hari Raya Idul Adha atau juga dikenal Hari Raya Kurban. Banyak masyarakat yang mencari hewan kurban baik sapi maupun kambing. Akhirnya, para pedagang pun memutar otak dengan cara menjual hewan kurban secara daring atau online.
"Sekarang orang beli lebih banyak melalui online. Selain sapi lebih aman, juga lebih mudah," kata salah satu pedagang sapi kurban Danang Saputro kepada wartawan, Senin (13/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Danang menambahkan, para pedagang hewan kurban saat ini lebih banyak menjual beli sapi secara online. Warga Ponorogo bisa langsung menghubunginya melalui nomor pribadi untuk melakukan tawar menawar harga dengan tawaran harga beragam mulai Rp 15 juta hingga Rp 18 juta.
"Ada juga yang Rp 30 juta. Tergantung budget pembeli," kata Danang.
![]() |
Pedagang sapi di Desa Wagir Kidul, Kecamatan Pulung itu memberikan jaminan bahwa sapi miliknya dalam kondisi sehat. Calon pembeli juga bisa bisa menitipkan hewan kurban hingga waktu penyembelihan di peternakan Warung Bung.
"Peternakan Warung Bung dipastikan aman dan sehat. Sapi terjaga kondisinya," kata Danang.
Dia mengeklaim, kebersihan kandang di peternakannya rutin dilakukan. Demikian juga pemberian vitamin dan kualitas pakan yang terus ia perhatikan. Bagi para pembeli yang ingin melihat langsung ke kandang, Danang juga akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat agar sapinya aman tidak sampai tertular PMK.
"Saya menjaga penuh sapi agar tetap sehat, juga pembeli tidak kecewa. Karena ini akan dijadikan hewan kurban, maka harus memenuhi syariat Islam yang sudah ada," ujar Danang.
Hingga kini pembelian hewan Qurban sudah mulai ada peningkatan, terlebih Hari Raya Idul Adha tinggal beberapa minggu saja.
"Sementara kami melayani untuk dalam kota saja untuk luar kota masih menunggu regulasi dari pemerintah. Untuk dalam kota kami berikan gratis ongkir," pungkas Danang.
(dpe/dte)