Menjelang Lebaran, banyak warga yang melakukan transaksi di Pegadaian. Di Jatim sendiri, transaksi terbanyak dari Pamekasan, Madura. Transaksi paling banyak yakni tebus barang yang pernah digadai.
"Transaksi gadai warga khususnya di area Pameakasan dan Madura lebih banyak, tebus juga banyak. Terkait dengan kebudayaan masyarakat di sana itu dipakai untuk Lebaran," kata Kepala Departemen Bisnis Support Pegadaian Kanwil Jatim Mustofa kepada detikJatim, Jumat (28/4/2022).
Mustofa mengatakan, transaksi tebus barang menjelang Lebaran memang banyak. Namun, setelah Lebaran, barang-barang itu akan kembali digadaikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya habis Lebaran masuk lagi untuk gadai. Gadai baru juga ada. Persentase menjelang Lebaran lebih banyak nebus untuk dipakai," ujarnya.
Untuk area Surabaya, penebusan dan gadai jumlahnya seimbang. Meskipun jumlahnya tidak sebanyak di Madura, karena Surabaya dan Madura memiliki budaya yang berbeda.
"Secara peningkatan gadai di bulan April ini masih cukup tumbuh. Transaksi naik, tapi lebih banyak yang nebus. Transaksi naik, nebus juga naik. Kalau dibandingkan angka lebih banyak nebus," jelasnya.
Namun, untuk area Jatim, perbandingan tebus dan gadai masih imbang. "Secara regional Jatim termasuk Madura lebih banyak tebus, karena sangat terpengaruh oleh area Madura," ujarnya.
Secara umum, biasanya masyarakat menggadaikan barangnya saat menjelang Ramadhan untuk modal usaha. Selain itu juga menjadi penitipan barang sementara ketika ditinggal mudik Lebaran.
"Menjelang Lebaran memang sengaja dititipkan, lebih aman digadai dari pada dibawa mudik. Contohnya perhiasan, uangnya untuk mudik, barangnya aman disimpan di pegadaian. Selain perhiasan, ada mobil dimasukkan di Pegadaian, sekaligus dapat dana mobil disimpan. Ditinggal mudik tenang," pungkasnya.
(hil/iwd)