Minyak goreng curah bersubsidi di sejumlah pasar tradisional, Tulungagung masih mengalami kelangkaan. Pemerintah memasok 8.000 kilogram untuk pedagang.
Salah seorang pedagang di Pasar Tamanan, Supriyadi, mengatakan saat ini pasokan minyak goreng curah dari distributor masih terbatas. Bahkan dalam sehari, para pedagang hanya diperbolehkan membeli maksimal 36 kilogram.
"Untuk dapat minyak goreng yang sangat kesulitan, bahkan kami dapatnya hanya minyak goreng yang standarnya lebih tinggi dan harganya lebih tinggi. Untuk minyak goreng curah, kami dibatasi maksimal tiga jeriken atau 36 kilogram," kata Supriyadi, Kamis (7/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurutnya, kelangkaan minyak goreng curah ini membuat harganya mengalami lonjakan di tingkat eceran. Kini, untuk kualitas standar rata-rata dijual Rp 23 ribu/liter.
Untuk menambah pasokan ke para pedagang, pemkab Tulungagung menggelontorkan 8.000 kilogram minyak goreng bersubsidi. Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama dengan PT RNI.
Adapun harga jual minyak tersebut yakni Rp 15.500 per kilogram atau Rp 14.000/liter. Pasokan minyak subsidi itu disambut antusias oleh para pedagang.
Pantauan detikJatim, tampak puluhan pedagang dari berbagai pasar tradisional mengantre pasokan minyak curah. Pasokan ini digelar di kantor Disperindag sambil membawa jeriken plastik.
"Untuk pasokan minyak goreng di pasar agak tersendat, sehingga adanya minyak subsidi dari Disperindag sedikit membantu para pedagang di pasar tradisional," kata Supriyadi.
(abq/iwd)