Hingga Rabu siang (6/4/2022), antrean kendaraan untuk mendapatkan solar masih terjadi di Jatim. Puluhan sopir truk terpaksa menginap di SPBU Karangkletak, Desa Tunggorono, Kecamatan/Kabupaten Jombang. Mereka tidak bisa melanjutkan perjalanan karena solar di truk masing-masing sudah menipis.
Puluhan sopir memarkir truk masing-masing mulai area dalam SPBU hingga mengular sekitar 500 meter di Jalan Basuki Rahmat. Mereka mengantre sejak Selasa (5/4) sore meski solar bersubsidi di SPBU Karangkletak ini kosong. Akibatnya, jalan satu arah dari Jombang ke Nganjuk ini hanya setengahnya yang bisa dilalui kendaraan lain.
Salah seorang sopir truk, Yuli Winardi (33) mengatakan, dirinya terpaksa menginap di SPBU Karangkletak sejak Selasa (5/4) sore. Sopir asal Yogyakarta ini dalam perjalanan mengirim roti dari Surabaya ke Solo, Jateng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ia mengaku kesulitan mendapatkan solar bersubsidi sejak dari Surabaya sampai Jombang. Yuli akhirnya sampai di SPBU Karangkletak sekitar pukul 14.00 WIB. Setelah mengantre sekitar 2 jam, ia harus gigit jari karena tak kebagian solar di SPBU ini.
"Saya sudah menginap di sini (SPBU Karangkletak) satu hari satu malam. Karena solar di tangki truk sudah tidak cukup untuk melanjutkan perjalanan," kata Yuli kepada wartawan di lokasi.
Oleh sebab itu, Yuli dan puluhan sopir truk lainnya terpaksa menunda perjalanan masing-masing. Mereka harus rela menginap di SPBU Karangkletak daripada truk mogok di jalan karena kehabisan solar.
"Saya menunggu sampai ada solarnya, setelah itu jalan lagi," terangnya.
Pengawas SPBU Karangkletak, Yeni Sulistyaningsih menjelaskan, kiriman solar dari Pertamina terkahir kali datang pada Minggu (3/4) sebanyak 32 kiloliter. Solar bersubsidi seharga Rp 5.150 per liter itu habis pada Selasa (5/4) sore. Sampai siang ini pesanan tak juga datang.
"Pengirimannya terlambat sehingga stok kami habis. Kami pesan solar terakhir hari Senin kemarin, sampai sekarang belum dikirim," ungkapnya.
Yeni membenarkan, meski bio solar sudah habis, puluhan sopir truk tetap mengantre dan menginap di SPBU Karangkletak sejak kemarin sore. Ia mengaku telah menyampaikan imbauan kepada para sopir terkait habisnya solar dan tak menentunya kiriman dari Pertamina.
"Sudah kami sampaikan kalau pengiriman belum pasti kapan datangnya. Mereka tetap bermalam. Ini di luar kendali kami, sudah berusaha kami imbau," tandasnya.
(dte/dte)