Wakil Ketua DPRD Jatim Anwar Sadad meminta Pemprov Jatim untuk mengawasi proses distribusi solar. Hal tersebut seiring dengan kelangkaan yang terjadi beberap waktu terakhir.
"Pemprov harus bersinergi dengan Pertamina. Jangan dibiarkan begitu saja, pasokan harus diperhatikan dan kebutuhan di Jatim berapa. Jangan sampai hal tersebut luput dari pengawasan," kata Sadad di Surabaya, Rabu (6/4/2022).
Sadad mengatakan, kelangkaan solar subsidi ini bisa semakin berlarut-larut karena harga solar nonsubsidi sudah di atas Rp 11 ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya khawatir, kendaraan yang seharusnya pakai nonsubsidi beralih ke subsidi karena harga yang naik. Jadi makin parah karena harga nonsubsidi naik drastis, benar-benar drastis. Kenaikannya 30 persen lebih," ungkap Sadad.
Sadad mememinta pemerintah turut mengawasi agar tidak ada permainan dalam proses distribusi.
"Krisis solar sebenarnya mulai terjadi sejak akhir tahun lalu. Harusnya sejak saat itu sudah ditangani dengan baik. Saya khawatir solar subsidi ini bocor ke tangan yang tidak berhak. Ini yang harus kita pelototi," tegas politikus yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra Jatim tersebut.
(dte/dte)