Puluhan pedagang di Pasar Wonokromo antre membeli minyak goreng (Migor) curah. Disperindag Jatim bekerja sama dengan distributor menyediakan 6 ton migor curah.
Kepala Pasar Wonokromo Ketut menjelaskan, suplai migor curah kali ini memang dikhususkan untuk pedagang Pasar Wonokromo yang sudah terdaftar.
"Ini tadi kalau enggak salah (Yang sudah terdaftar) 39 pedagang. Mereka dibatasi hanya bisa membeli 100 kg," ujarnya kepada detikJatim, Jumat (25/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketut mengatakan, dia memungkinkan masih ada tambahan pedagang yang mendaftar untuk membeli migor curah dengan harga sesuai HET ini.
"Ini harganya Rp 14.500. Nanti sama pedagang dijual 15.500 jadi ada margin seribu buat pedagang," katanya
Dia berharap suplai migor curah seperti ini bisa dilakukan secara rutin. Setidaknya, Ketut mengatakan, seminggu sekali kegiatan seperti ini digelar.
"Sehingga ketersediaan minyak goreng terjaga, terus harganya juga kondusif. Karena salah satu faktor kenaikan harga minyak adalah kelangkaan stok," ujarnya.
Kepala Cabang PT Rajawali Nusindo Surabaya II/Sidoarjo Marhendi Ardiansyah mengatakan, untuk kegiatan kali ini perusahaannya menyediakan 6 ton migor curah.
"Ini bukan minyak goreng subsidi, ya. Jadi ini minyak goreng program pemerintah yang bekerja sama dengan Disperindag Jatim. Total 6 ton yang kami sediakan," ujarnya.
Salah satu pedagang bernama Atmo mengaku senang dengan adanya suplai minyak goreng curah dari operasi pasar ini. "Sangat senang dan bermanfaat sekali," kata Atmo.
Atmo mengaku telah berdagang di Pasar Wonokromo sejak 1980-an. Menurutnya, selama hampir 1 bulan ini stok minyak curah di Pasar Wonokromo tersendat.
"Sejak satu bulanan. Sekarang dibatasi (setiap pedagang) maksimal 1 kwintal ini. Harganya Rp 15.500 perkilogramnya," ungkap Atmo.
Hingga pukul 13.44 WIB jeriken pedagang masih dijajar di lokasi yang terdapat satu drum migor curah.
(fat/fat)