Kemenparekraf menggelar "Temu Bisnis Perbankan Syariah" di Banyuwangi. Ini upaya pemulihan ekonomi arus bawah. Selain itu temu bisnis ini merupakan coaching clinic untuk mengoptimalkan pembiayaan UMKM khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan pembiayaan syariah.
Hal tersebut digelar di Kokoon Hotel, Kamis (24/3/2022). Kemenparekraf menggelar ajang ini menggandeng Bank Syariah Indonesia (BSI). Sementara untuk peserta, adalah puluhan pelaku industri pariwisata seperti pengelola sentra kuliner seafood Kampung Mandar, sentra durian Songgon, dan pelaku UMKM pariwisata lainnya di Banyuwangi mengikuti kegiatan ini.
"Banyuwangi menjadi kota Temu Bisnis Perbankan Syariah pertama tahun ini. Kegiatan ini bertujuan mempertemukan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif dengan perbankan syariah untuk mendapatkan informasi produk dan akses pembiayaan," kata Hanifah, Direktur Akses Pembiayaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Digelarnya temu bisnis ini, didasari dengan adanya temuan BPS pada tahun 2019. UMKM di Indonesia memulai bisnis dengan modal sendiri. Sehingga perlu ada campur tangan dari kemenparekraf dalam pengembangan usaha UMKM di sektor pariwisata ini.
"Mulai dari modal usaha serta memberikan insight success story dan coaching clinic pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif, untuk mengembangkan usahanya," tambahnya.
Selain Hanifah kegiatan ini juga turut menghadirkan Hengky Hotma Parlindungan Manurung (Deputi Bidang Industri dan Investasi), M.Y Bramuda (Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi), Jefronialdy Canra (Baranch Manager PT Bank Syariah Indonesia Tbk), Agus Handoyo (Micro Marketing Manager PT Bank Syariah Indonesia Tbk), Tessario Ekanuramanta (PT Sirtanio Organik Indonesia).
Mereka memberikan insight-insight upaya pemulihan ekonomi pada para peserta. Agus Handoyo, Micro Marketing Manager BSI mengatakan, terdapat beberapa strategi yang dilakukan BSI di antaranya sinergi bersama pemerintah dalam proses pembinaan UMKM melalui kegiatan inklusi keuangan dan pemberian fasilitas pembiayaan UMKM binaan instansi, pemda dan komunitas halal.
"BSI berkomitmen mengembangkan UMKM dengan penyaluran pembiayaan untuk menambah modal, memfasilitasi pengusaha UMKM agar bisa menjual secara online melalui kerjasama dengan e-commerce; dan bersama-sama dengan Kemenparekraf melakukan berbagai kegiatan pemberdayaan UMKM," kata Agus.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, MY Bramuda menambahkan, Banyuwangi terus melakukan berbagai upaya pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Berbagai event pariwisata dan ekonomi kreatif kami gelar melalui Banyuwangi Festival. Kami terima kasih kepada pemerintah pusat dan berbagai pihak, yang terus mendukung Banyuwangi," kata Bramuda.
Banyuwangi memiliki ribuan UMKM pendukung sektor pariwisata. Faktor utama dalam pengembangan UMKM, tidak lepas dari pendanaan. "Tentu ini akan menjadi hal yang menarik bagi UMKM untuk terus maju mendukung sektor pariwisata," pungkasnya.
(fat/fat)