Perajin Tempe di Surabaya Ini Pilih Kurangi Untung Ketimbang Jual Lebih Mahal

Perajin Tempe di Surabaya Ini Pilih Kurangi Untung Ketimbang Jual Lebih Mahal

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 23 Feb 2022 15:09 WIB
perajin tempe di surabaya
Perajin tempe di Surabaya/Foto file: Esti Widiyana/detikjatim
Surabaya -

Perajin tahu dan tempe di Surabaya besok akan mengakhiri mogok produksinya. Padahal harga kedelai masih tinggi yakni Rp 11 ribu.

Jarwo, perajin tahu tempe di Putat Jaya mengatakan meski harga kedelai masih mahal, tapi pihaknya tak akan mengurangi atau menaikkan harga.

"Ukuran sama harga tetep. Agar gak lari pelanggan saya," kata Jarwo kepada detikJatim, Rabu (23/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jarwo mengatakan ia tetap menjual tempenya dengan harga tetap Rp 1.500, dan biasanya penjual mengambil untung Rp 500. Dalam sehari ia bisa menjual 25 kg tempe.

"Harga tetap Rp 1.500, terus dijual lagi sama pedagang Rp 2.000. Meskipun harga kedelai masih Rp 11.000," jelas Jarwo.

ADVERTISEMENT

Meski demikian, Jarwo berharap tingginya harga kedelai mendapat perhatian dari pemerintah. Sebab jika tidak, bukan tidak mungkin harga kedelai terus melambung.

"Cuma berharap sama pemerintahan, kebijakannya agar cepat turun harga kedelai," pungkas Jarwo.

Sebelumnya, perajin tahu dan tempe di Surabaya mogok produksi selama 3 hari. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes kenaikan terus menerus harga kedelai.

Pemogokan produksi dilakukan mulai hari ini, Senin (21/2/2022) hingga Rabu (23/2/2022) sesuai surat edaran dari paguyuban perajin tertanggal 15 Februari No 01/PPT/Jatim/II/2022.




(abq/iwd)


Hide Ads